Assalamualaikum
Wr. Wb. Selamat datang kembali di blog saya.
Cerita kali ini merupakan lanjutan dari cerita perjalanan
sebelumnya bersama Setiawan menuju Denpasar. Saya tiba di Denpasar atau turun
bus beberapa saat sebelum Shubuh. Waktu sudah mendekati Shubuh, jadi saya pilih
untuk turun dekat Masjid terdekat yang dilewati bus dan langsung menuju Masjid.
Sampai di Masjid, saya sempatkan untuk bersih-bersih badan sebelum menunaikan
kewajiban. Ternyata suasana pagi gelap saat itu tidak terlalu sepi, mungkin ini
karena Masjid yang cukup besar dan posisinya di daerah yang ramai.
Selesai menunaikan kewajiban, saya istirahat sebentar di
halaman Masjid sekalian liat lalu-lalang orang-orang yang memulai aktivitas di
pagi hari. Jam keberangkatan saya masih sekitar 9 jam lagi, ini lah waktu-waktu
yang saya tidak sukai karena terlalu banyak waktu menunggu dan saya tidak
pengen untuk keliling kota apalagi sampe ke pantai Kuta atau daerah mainstream
lainnya. Saya sempatkan untuk WiFi-an di kantor/Plasa Telkom untuk internetan
bebas dan download-download untuk stok selama perjalanan nanti. Ternyata
WiFi-nya lemot, harusnya sih cepet ya kalo di tempat kaya gini.
Loncat aja ya ke pra-keberangkatan. Sekitar jam 1 siang
(kalo gak salah) saya tiba di kantor atau pool Gunung Harta di jalan HOS
Cokroaminoto. Masuk ke dalam kantor langsung laporan/check in dan karena saya
beli tiket di Traveloka saya gak dapat tiket fisik. Good lah, hemat biaya. Yang
kaya begini nih yang harus ditiru PO-PO lain. Saya sih gak pikirin soal koleksi
tiket, toh sekarang jamannya paperless. Oh iya, tiket saya beli di Traveloka
seharga 140.000 saja. Aslinya harga di Traveloka 240.000 (saat itu) dan saya
punya voucher 100.000 (min.pembelian 200.000) hasil beli di Shopee hahahaha.
Lumayan kan. Touring online bisa lebih hemat. Tapiii yaa gituuu, pilihan kursi
cuma di bagian tengah. Gak apa-apa lah, yang penting hemat.
Sembari menunggu jam keberangkatan yang ternyata jam
15:30, bukan 14:30 seperti di tiket Traveloka. Kayanya 14:30 ini WIB deh bukan
WITA. Sembari nunggu berangkat, saya istirahat juga sekalian ke Indomaret untuk
beli minuman dingin karena hari sangat panas dan beli bakso/bakwan Malang, ada
penjual gerobak di pintu masuk pool.
Selasa, 3 Maret 2020
15:16 Bus
yang akan saya naiki, GH Tronton 001 a.k.a. Quality Angel masuk pool.
15:21 Masuk GH O500R 1836 “Marquez” tujuan Tulungagung. Wiihh… Tulungagung-Malang dapet 1836.
Masuk
ke dalam bus, ternyata kabin untuk kursi sebelah kiri untuk tronton GH ini
lebih maju dari bus-bus atau PO lainnya, sepertinya untuk memaksimalkan ruang
kaki penumpang. Ada dispenser juga kalo ga salah. Kursi saya baris ketiga di
kaca kanan. Sepertinya kursinya tidak dibersihkan, soalnya terlihat jelas
kilau-kilau minyak di bagian kepala di kursi-kursi. Leg room, cukup lah soalnya
bisa miring juga kaki. Kursi empuk ala Rimba Kencana. Juara emang. Oh iya,
kursi RK ini cocok untuk posisi duduk yang rebah ya, kalo badan agak tegak
kurang cocok karena badan bisa pegel. Jadi, kalo kalian dapet kursi RK, lebih
baik badan dipasang mode rebah relax ya.
15:41 Angkat
tuas hand brake dan injak pedal gas dari kantor/pool Cokro. Penumpang dari sini
belum penuh ya, kira-kira gak sampe separuh lah ya. Berangkat telat 11 menit
dari jadwal ya.
16:08 Masuk terminal Mengwi, Badung.
16:38 Start terminal Mengwi mendahului GH 1836 Tulungagung dan GHTS Scania K360 JB3+ Facelift tujuan Malang tok. Unik memang ya, GHTS cuma ada trayek Malang tok aja dan mereka gak beda kantor atau pool.
Sepanjang
jalan menuju Gilimanuk, terlihat bus-bus seperti Pahala Kencana mengarah ke
Denpasar. Kayanya ini bus-bus yang berlawanan arah ini dari Jakarta deh. Keren
ya sekarang. Sejak ada Tol Trans Jawa, bus-bus Jakarta-Denpasar bisa masuk
Denpasar masih sore. Tahun 2017 lalu saya masih sampe di Mengwi sekitar jam 1
pagi. Sepanjang jalan juga kondisi ramai lancer dengan suasana khas jalan raya
antar kota antar propinsi di Bali,
16:47 – 16:59 Kantor Gunung
Harta, Kediri, Tabanan.
Lumayan ada beberapa penumpang naik di home base nya GH. Di sini kalo ga salah
dibagikan snack juga. Kemasan snacknya sederhana tapi isinya cukup mengganjal
perut. Mantap ini. Isinya ada roti, bolu, kacang telor, air mineral 330ml.
18:12 Masuk Kabupaten Jembrana.
Selepas
kantor GH di Kediri, jalanan di dominasi hijau-hijauan dengan sesekali
pemandangan laut di sisi kiri bus. Kondisi luar juga hujan ringan. Asli ini
syahdu sumpah. Kombinasi situasi luar yang sejuk, kursi yang nyaman, dan
ditambah dengan cara mengemudi dari pengemudi Tronton 001 ini bikin suasana
syahdu. Terbaiklah. Untung juga lewat sini masih terang.
19:11 Terminal Negara.
19:51 – 19:57 Isi Solar di
SPBU Gilimanuk.
20:03 Masuk Pelabuhan
Gilimanuk. Oh iya lupa, saat masuk Bali kemaren pas naik Setiawan, saya dan
penumpang tidak perlu turun untuk periksa KTP, cukup di dalam bus aja.
Ya
seperti biasa ya, penumpang tidak diwajibkan untuk turun dari bus dan mesin bus
tetap menyala. Saya manfaatkan untuk mondar-mandir di bus dan charge HP. Oh iya,
charg HP ada di louvre AC ya dan USB port yang saya gunakan ternyata tidak fast
charging. Saya juga sempatkan untuk naik ke atas untuk menunaikan kewajiban.
Dan lucunya ya, saya kan sebelum solat bukan Google Maps dulu buat liat arah
kiblat dan ada orang lain yang solat juga dan arahnya berlawanan dengan saya.
Jadi saling punggungin gitu. Bisa begitu ya.
20:31 Kapal sandar
di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
20:37 Keluar kapal.
Yak, gak sampe 24 jam saya meninggalkan pulau Jawa. Keluar pelabuhan bus langsung
jalan cepat ya, kalo gak salah bareng sama GH merah tujuan Kediri kayanya.
21:37 – 22:03 RM Sumber Harta Baru. Ada GH Little Princess di sini. Gokil,
ternyata GH Tronton 002 dari Surabaya servis makannya di sini, bukan di
Probolinggo. Posisi SHB ini setelah Baluran ya, gak sejauh Puritama juga.
Turun
bus langsung ke meja prasmanan. Tempat makannya sederhada tapi efisien,
piringnya dari rotan dengan alas kertas nasi. Yang begini bagus sih, jadi gak
buang waktu buat cuci piring. Lauk malam itu? Enak, asli, rekomen. Isinya? Nasi
hangat, sayur seperti capcay, oseng tempe, dan ayam goreng serta kerupuk dan
teh manis. Ini nih gokil, bumbu dan garamnya terasa.
Keluar
RM SHB, sempet melek dikit habis itu yaaaa tidur lahhh. Udah kenyang makan enak,
ya enaknya tidur. Tarik selimut. Oh iya, selepas RM SHB dapat snack lagi. Mantap
GH Bali pelayanannya.
Rabu, 4 Maret 2020
00:58 Masuk
Tol Trans Jawa di GT Probolinggo
Barat + overtake Setiawan. Saya gak tau kenapa masuknya di GT Pro
Barat, bukan di Timur. Masa iya ada penumpang turun di Probolinggo, meskipun
mungkin aja sih.
01:40 Exit GT Kejapanan
untuk turunin penumpang. Yaa berarti gak semua turun di Surabaya atau
Bungurasih.
01:50 Masuk tol
lagi. Sepanjang jalan arteri di samping jalan tol ini, jalannya gak bagus alias
banyak lubang.
01:57 – 02:05 Isi
Solar lagi di Rest Area KM 753
02:12 Exit GT Waru 1 &
Ramp.
Titik tujuan akhir saya sudah dekat. Saatnya persiapan.
02:19 Kres dengan
Rosalia Indah SR-2 XHD Scania K360 di Medaeng. Cepat juga yah. Ini XHD ini
jalannya ke mana sih? Masih ngacak nih Millenial Bus-nya Rosin.
02:25 Finish
terminal Purabaya. Yah, sini lagi. Cepat juga yah waktu tempuhnya. Tapi kenapa
yah jam keberangkatan gak dibikin lebih sore?
DETAIL BUS
Bus:
Gunung
Harta (PT Gunung Harta)
Jurusan:
Denpasar
– Surabaya
Tarif:
140.000 (aslinya 240.000 via Traveloka)
Nomer
kursi: 3D
Jumlah
kursi: 36
Merk
kursi: Rimba
Kencana
Sasis:
Mercedes
Benz OC500RF 2542 Ecolife
Bodi:
Jetbus
3 SHD (karoseri Adi
Putro)
Fasilitas:
AC, TV, audio, toilet, reclining seat, leg rest, bantal
selimut, snack, servis makan, smoking area, dispenser, USB port charging.
Waktu tempuh: 11 jam dan 44 menit
PENILAIAN
+ Kursi nyaman dan leg room cukup
+ Dapat snack 2x
- USB port yang saya pakai belum fast
charging
Turun dari bus, seingat saya ke WC
dulu. Lalu, habis itu menuju shelter tujuan Malang. Yang tersedia saat itu
hanya Restu Patas via Tol. Ya udah lah, lagi dan lagi depan belakang sama aja
Restu bodi Jetbus. Naik aja lah
02:51 Masuk Restu
Patas bodi Jetbus HD. Pake Hino RK non-Air Suspension kalo ga salah. Interior
biasa banget. Terkesan tua dan kurang terawat karena warna beludru di jok
berwarna hijau sudah memudar. Leg room juga biasa aja
02:52 Keluar shelter
02:55 Keluar terminal
Purabaya.
03:08 GT
Sidoarjo
Sepanjang
jalan bus dipacu dengan kecepatan yang biasa aja untuk Hino RK. Kayanya sih
kecepatan sekitar 100 kpj konstan. Saya juga kebanyakan melek, lupa tidur ayam
apa engga. Soalnya waktu tempuh cepet sih, sekitar 1 jam aja sejak ada tol dari
Surabaya ke Malang.
03:19 GT
Kejapanan 1
04:01 GT Singosari
04:08 Finish depan terminal
Arjosari Malang. Ya, sampai lagi kita di sini.
Sampai di sini dulu ceritanya yes. Cerita selanjutnya nanti ya. Simak terus. Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar