Senin, 22 Maret 2021

Angkatan Pagi Malang - Jakarta Bersama Tronton Cepat

Setibanya di terminal Arjosari, saya menuju Masjid sembari menunggu adzan Shubuh. Setelah selesai menunaikan kewajiban, saya rebahan sebentar di serambi. Lanjut makan pecel di seberang pintu keluar Arjosari dan naik Ojol menuju kantor Gunung Harta di jalan Pattimura. Oh iya, tiket GHTS ini saya beli di Traveloka, sama kaya sebelumnya. Harga tiket di Traveloka saat itu 310.000 untuk Malang – Jakarta. Saya bayar pakai voucher 100.000, jadi saya cuma bayar 210.000 aja.




Rabu, 4 Maret 2020 

06:53 saya tiba di Pattimura. Saya coba masuk ke kantor untuk check in atau laporan tapi gak ada orang. Saya juga tanya ke salah satu petugas GHTS katanya langsung di bus aja. Okelah. Saya tengok ke garasi, ternyata armada Mercedes 2542 sudah terparkir. Alhamdulillah gak dapat 2542 yang baru yang ada speed limit di 100 kpj. Saya dapat 2542-nya GH yang pertama ya. Beruntungnya, saya dapat armada yang bisa dibilang artis lah, yaitu GHTS-015. Yaaa biarpun gak Scania K410, tapi dapet artisnya.

Masuk ke dalam bus dan menuju kursi saya. Saya duduk di baris 3 kalo gak salah dan di bagian jendela kanan. Leg roomnya kok lebih lega GH merah Denpasar – Surabaya sebelumnya ya padahal sama-sama 2542 dan bodi dari Adi Putro. Apa karena beda jenis kursi ya? Menurut saya sih masih bisa lebih selonjor di GH merah tadi. Tapi okelah. Plusnya, ada AVOD, lumayan ada hiburan sedikit walaupun saya yakin gak akan saya pakai maksimal.

07:11 GHTS-015 berangkat dari kantor Pattimura menuju terminal Arjosari. Okupansi dari sini lumayan lah untuk angkatan pagi. Kondisi lalu lintas pagi itu cukup lancar menuju Arjosari.

07:29 – 08:00 Terminal Arjosari. Arjosari pagi ini terbilang cukup sepi karena gak ada keberangkatan bus jarak jauh di pagi hari dan shelter Patas dan ATB juga udah gak terlalu ramai. Sampai saat saya berangkat, GHTS menjadi pemain tunggal Malang-Jakarta PP angkatan pagi. Untuk sekarang, udah ada Lorena yang ikut meramaikan angkatan pagi dari Malang menuju ibukota negara Indonesia dengan armada MB 1626.


08:11
GT Singosari.

08:19 keluar tol di GT Lawang karena harus mampir di agen Lawang.

Snack cukup mengenyangkan. Dua roti.
08:25 agen Gunung Harta Lawang.

08:31 masuk tol di GT Purwodadi.

Di tengah perjalanan menuju Surabaya, entah di KM berapa, sempat terjebak kemacetan. Saya gak tau ini kemacetan apa. Aneh sih emang kalo ada kemacetan di ruas tol yang tidak ramai. Kalo tol di sekitaran Surabaya sih bisa dimengerti karena emang ramai kendaraan.

09:28 keluar di GT Waru menuju Bungurasih.

09:31 – 09:36 menaikkan penumpang di kantor Gunung Harta Medaeng. Kursi di sebelah saya diisi oleh penumpang yang naik dari sini.

09:38 – 09:56 Terminal Purabaya. Eh ternyata masih masih Bungur juga toh, kirain ambil penumpang di Medaeng aja. Okupansi GHTS angkatan pagi ini ramai juga loh. Lumayan juga ya berkat Tol Trans Jawa, jadi ada pilihan jadwal keberangkatan yang lebih banyak.

10:03 kembali memasuki tol Trans Jawa di GT Warugunung.

10:45 melintas di Jembatan Brantas yang panjangnya sekitar 700 meter. Panjang juga yah.

Di ruas tol Mojokerto – Kertosono – Ngawi sempat turun hujan. Lalu lintas yang sepi tidak membuat pengemudi untuk menurunkan kecepatan yang berlebih dan pastinya tidak dipacu dikecepatan tinggi juga. Cukup konstan juga kecepatannya karena sikon yang sepi meskipun beberapa kali harus menurunkan kecepatan karena ada kendaraan di depan yang mau mendahului kendaraan di sebelah kiri.

11:31 keluar di GT Ngawi. Semakin terasa aja perut lapar ini.

11:33 masuk formalitas ke Terminal Ngawi.

11:38 – 12:16 Rumah Makan Duta bersama Eka.


Turun bus langsung dibagikan kupon makan dan langsung menuju ruang makan penumpang. Lauk makan siang kala itu ada nasi hangat, mie goreng, oseng tahu, ayam, sambal, kerupuk, serta minuman dingin manis yang sepertinya sirup. Rasanya? Enak, standar Duta lah. Porsi? Bebas, gak ada kiper. Yang begini harusnya nasi jangan banyak, tapi lauk yang dibanyakin hahaha. Lepas makan, saya menunaikan kewajiban. Siang hari di Duta saat itu dilanda hujan cukup deras. Hmmm… Alhamdulillah juga sih, jadi cuaca gak panas.

12:21 kembali menyusuri tol Trans Jawa dari GT Ngawi

Karena sudah kenyang, AC dingin, kondisi di luar dominan hujan, tidur merupakan hal yang tak terelakkan. Tidurlah saya. Sempat melek-melek dikit saat berada di ruas tol Salatiga karena saya ingat jalanannya naik-turun. Kondisi hujan, pengemudi tetap di kecepatan yang cukup tinggi. Untuk ditopang dengan sasis yang mumpuni untuk menerjang tanjakan dengan 420 HP. Dari fitur keselamatan juga ada retarder untuk membantu pengereman serta fitur keselamatan lain seperti, ABS, ESP, dll. Jadi saya santai. Pengemudi GHTS juga punya reputasi yang baik kok.

Fitur-fitur keselamatan tersebut menjadi alasan saya lebih suka naik sasis premium. Saya merasa ‘safe’ atau lebih ‘safe’ saat naik sasis premium seperti Scania, atau Mercy 2542-1836, dan sasis-sasis premium lain. Saya gak perlu khawatir berlebih mengenai keselamatan dan keamanan karena sasis milyaran tersebut memiliki fitur yang sangat mumpuni. Apalagi di jalan tol kendaraan dipacu di kecepatan tinggi terutama saat cuaca hujan, fitur-fitur tersebut sangat membantu terutama dalam kondisi yang dibutuhkan atau darurat.

13:56 GT Banyumanik. Sudah sekitar separuh perjalanan. Di sekitaran Banyumanik sampai lepas Semarang ini banyak bersilangan dengan bus-bus dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur, seperti Rosalia Indah SDD, STJ Bavikha & Rudhour, Haryanto, Bejeu, Shantika, Agra Mas, Putera Mulya, dll

14:13 GT Kalikangkung

14:32 melintasi jembatan Kalikuto.

Wesss gokil, udah gak nyolar di Weleri. Alhamdulillah, menghemat waktu sekitar 30 menit. Bagus nih kebijakan GHTS. Sepanjang jalan tuh awan abu-abu dengan kondisi luar yang mayoritas basah. Kayanya cuaca hujan cukup merata ya di Pulau Jawa.

PLTU Batang. PLTU yang viral berkat Sexy Killers hehehe
16:31 GT Palimanan

16:50 pergantiang pengemudi. Saya awalnya gak ngeh, tapi pengemudi udah bertukar aja. Gokil, manfaatin fitur Cruise Control untuk pergantian pengemudi. Jadi pengemudi hanya memegang stir kemudi saja. Oh berarti dari awal banyak pake Cruise Control yah, saya kira mah tetep injak gas terus.

17:30 GT Kalijati. Ada penumpang yang turun di Kalijati.

17:38 mulai macet KM 90-an. Wah, tetiba ada kemacetan begini. Ada apaan nih?

18:20 lepas kemacetan setelah 40 menitan. Terlihat sepertinya ada kecelakaan bus dan sudah dalam penanganan petugas di lajur darurat arah Jakarta.

18:35 GT Cikampek Utama.

Saat memasuki tol Japek, pengemudi mulai menunjukkan ‘aksinya’. Pengemudi yang bertugas malam ini mulai meliak-meliuk di antara Transformers-Transformers yang melintasi Japek bawah. Wah mantap ini, sayang aja saya duduk di bagian tengah, coba di hot seat. Pengemudi ini lihai juga cari lajur yang lancar biar tidak kemalaman finish di Bubulak.

19:30 kantor perwakilan Gunung Harta Bekasi Timur. Eh ternyata ga ada penumpang turun maupun paket di sini. Ya ilah hahahaha. Sia-sia njir wkwkwk. Bulak Kapal malam itu masih terbilang ramai lancar. Masih banyak bus-bus, terutama sih bus jarak dekat seperti Primajasa dan Mayasari Bhakti.

19:47 GT Cikunir.

19:55 Alhamdulillah, tiba kembali di terminal Pulo Gebang. Lumayan juga, gak sampai 13 jam dari Pattimura ke Pulo Gebang. Bisa lebih cepat sih kalo gak kena macet di tol Malang-Pandaan dan Cipali. Finish jam 19:00 bisa kali yah hahaha.

Setelah turun, saya langsung menuju tempat Transjakarta berada. Ternyata jaraknya lumayan dan petunjuk buat saya masih kurang ya. Jalan menuju halte TJ juga cukup sepi, jadi agak spooky gitu. Tapi aman sih, ya kali terminal Pulo Gebang gak aman.

20:08 naik Scania K310IB koridor 11 dengan armada MYS 18129. Ya, saya sendiri doang dari PG. Saya duduk santuy di bagian belakang. Penumpang saat itu sepi, bisa dihitung jari malah.

20:54 lanjut Koridor 7 bersama PPD 208 dari halte Kampung Melayu. Awalnya saya bingung, soalnya koridor 13F udah gak ada. Padahal belom jam 10, masih jam 9. Masa iya 13F udah gak ada. Akhirnya, setelah cari-cari, saya naik Koridor 7 menuju Cawang. Yah, naik RK8 lagi dah.

Di Cawang, saya lanjut naik armada Mayasari Bhakti lagi. Kali ini, MB 1645 dengan Scania K320IA (bus gandeng) yang membawa saya menuju Pancoran Barat. Cukup lengkap juga ya bus yang saya naiki di touring ini. Mulai dari Tronton, Double Decker, Volvo, sampai bus gandeng.

21:25 lanjut lagi ke Tendean naik TJ kecil Koridor 5N (TSW 033) dari Pancoran Barat.

21:32 yak, terakhir naik 13A bersama TJ 397. Saat itu masih Mercy 1526-1626 ya. Sekarang mah full MYS Scania K310IB, terkadang masih ada sih Mercy 260 HP main ke sini tapi jarang banget.

Sekitar jam setengah 11, saya tiba di tujuan akhir CBD Ciledug dan lanjut ojol ke rumah. Alhamdulillah touring berjalan lancar dan aman serta selamat. Cukup mengesankan touring kali ini, terlebih ini touring murah. Maaf untuk para pembaca karena cerita ini harus selesai setahun setelah perjalanan dilakukan.

Terima kasih atas perhatiannya. Semoga kita semua diberikan keselamatan dan kesehatan di saat kondisi seperti ini. Sampai ketemu lagi di cerita selanjutnya.

 

DETAIL BUS


Bus: Gunung Harta Solutions (PT Gunung Harta Transport Solutions)

Nomer plat bus: N 7394 UA (GHTS-015)

Jurusan: Malang – Jakarta – Bogor

Tarif: 210.000 (aslinya 310.000 via Traveloka)

Nomer kursi: 4D

Jumlah kursi: 36

Merk kursi: Aldilla

Sasis: Mercedes Benz OC500RF 2542 with ZFAstronic Transmission

Bodi: Jetbus 2+ SHD (karoseri Adi Putro)

Fasilitas: AC, TV, audio, AVOD, toilet, reclining seat, leg rest, bantal selimut, snack, servis makan, smoking area, colokan listrik.

Waktu tempuh: 12 jam dan 44 menit

 

PENILAIAN

 

+ Waktu tempuh cepat

+ Gak banyak berhenti, seperti di Weleri


- Leg room gak lebih lega atau sama lega dibanding GH Tronton merah dengan kursi Rimba Kencana

 

Senin, 08 Maret 2021

Gunung Harta Rasa Asli dari Dewata

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang kembali di blog saya.

 

Cerita kali ini merupakan lanjutan dari cerita perjalanan sebelumnya bersama Setiawan menuju Denpasar. Saya tiba di Denpasar atau turun bus beberapa saat sebelum Shubuh. Waktu sudah mendekati Shubuh, jadi saya pilih untuk turun dekat Masjid terdekat yang dilewati bus dan langsung menuju Masjid. Sampai di Masjid, saya sempatkan untuk bersih-bersih badan sebelum menunaikan kewajiban. Ternyata suasana pagi gelap saat itu tidak terlalu sepi, mungkin ini karena Masjid yang cukup besar dan posisinya di daerah yang ramai.

Selesai menunaikan kewajiban, saya istirahat sebentar di halaman Masjid sekalian liat lalu-lalang orang-orang yang memulai aktivitas di pagi hari. Jam keberangkatan saya masih sekitar 9 jam lagi, ini lah waktu-waktu yang saya tidak sukai karena terlalu banyak waktu menunggu dan saya tidak pengen untuk keliling kota apalagi sampe ke pantai Kuta atau daerah mainstream lainnya. Saya sempatkan untuk WiFi-an di kantor/Plasa Telkom untuk internetan bebas dan download-download untuk stok selama perjalanan nanti. Ternyata WiFi-nya lemot, harusnya sih cepet ya kalo di tempat kaya gini.

Loncat aja ya ke pra-keberangkatan. Sekitar jam 1 siang (kalo gak salah) saya tiba di kantor atau pool Gunung Harta di jalan HOS Cokroaminoto. Masuk ke dalam kantor langsung laporan/check in dan karena saya beli tiket di Traveloka saya gak dapat tiket fisik. Good lah, hemat biaya. Yang kaya begini nih yang harus ditiru PO-PO lain. Saya sih gak pikirin soal koleksi tiket, toh sekarang jamannya paperless. Oh iya, tiket saya beli di Traveloka seharga 140.000 saja. Aslinya harga di Traveloka 240.000 (saat itu) dan saya punya voucher 100.000 (min.pembelian 200.000) hasil beli di Shopee hahahaha. Lumayan kan. Touring online bisa lebih hemat. Tapiii yaa gituuu, pilihan kursi cuma di bagian tengah. Gak apa-apa lah, yang penting hemat.

Sembari menunggu jam keberangkatan yang ternyata jam 15:30, bukan 14:30 seperti di tiket Traveloka. Kayanya 14:30 ini WIB deh bukan WITA. Sembari nunggu berangkat, saya istirahat juga sekalian ke Indomaret untuk beli minuman dingin karena hari sangat panas dan beli bakso/bakwan Malang, ada penjual gerobak di pintu masuk pool.

 

Selasa, 3 Maret 2020

15:16 Bus yang akan saya naiki, GH Tronton 001 a.k.a. Quality Angel masuk pool.

15:21 Masuk GH O500R 1836 “Marquez tujuan Tulungagung. Wiihh… Tulungagung-Malang dapet 1836.

Masuk ke dalam bus, ternyata kabin untuk kursi sebelah kiri untuk tronton GH ini lebih maju dari bus-bus atau PO lainnya, sepertinya untuk memaksimalkan ruang kaki penumpang. Ada dispenser juga kalo ga salah. Kursi saya baris ketiga di kaca kanan. Sepertinya kursinya tidak dibersihkan, soalnya terlihat jelas kilau-kilau minyak di bagian kepala di kursi-kursi. Leg room, cukup lah soalnya bisa miring juga kaki. Kursi empuk ala Rimba Kencana. Juara emang. Oh iya, kursi RK ini cocok untuk posisi duduk yang rebah ya, kalo badan agak tegak kurang cocok karena badan bisa pegel. Jadi, kalo kalian dapet kursi RK, lebih baik badan dipasang mode rebah relax ya.

15:41 Angkat tuas hand brake dan injak pedal gas dari kantor/pool Cokro. Penumpang dari sini belum penuh ya, kira-kira gak sampe separuh lah ya. Berangkat telat 11 menit dari jadwal ya.


16:08
Masuk terminal Mengwi, Badung.

Cukup ramai bus-bus menuju Jawa Timur di sini. Di sebelah kiri posisi parker bus saya ada kumpulan De Oranje alias Setiawan dan di peron ada GH, Wisata Komodo, M Trans, dll. Berhubung cukup lama di sini, saya turun bus dan foto-foto dikit.



16:38
Start terminal Mengwi mendahului GH 1836 Tulungagung dan GHTS Scania K360 JB3+ Facelift tujuan Malang tok. Unik memang ya, GHTS cuma ada trayek Malang tok aja dan mereka gak beda kantor atau pool.

Sepanjang jalan menuju Gilimanuk, terlihat bus-bus seperti Pahala Kencana mengarah ke Denpasar. Kayanya ini bus-bus yang berlawanan arah ini dari Jakarta deh. Keren ya sekarang. Sejak ada Tol Trans Jawa, bus-bus Jakarta-Denpasar bisa masuk Denpasar masih sore. Tahun 2017 lalu saya masih sampe di Mengwi sekitar jam 1 pagi. Sepanjang jalan juga kondisi ramai lancer dengan suasana khas jalan raya antar kota antar propinsi di Bali,

16:47 – 16:59 Kantor Gunung Harta, Kediri, Tabanan. Lumayan ada beberapa penumpang naik di home base nya GH. Di sini kalo ga salah dibagikan snack juga. Kemasan snacknya sederhana tapi isinya cukup mengganjal perut. Mantap ini. Isinya ada roti, bolu, kacang telor, air mineral 330ml.


18:12
Masuk Kabupaten Jembrana.

Selepas kantor GH di Kediri, jalanan di dominasi hijau-hijauan dengan sesekali pemandangan laut di sisi kiri bus. Kondisi luar juga hujan ringan. Asli ini syahdu sumpah. Kombinasi situasi luar yang sejuk, kursi yang nyaman, dan ditambah dengan cara mengemudi dari pengemudi Tronton 001 ini bikin suasana syahdu. Terbaiklah. Untung juga lewat sini masih terang.

19:11 Terminal Negara.

19:51 – 19:57 Isi Solar di SPBU Gilimanuk.

20:03 Masuk Pelabuhan Gilimanuk. Oh iya lupa, saat masuk Bali kemaren pas naik Setiawan, saya dan penumpang tidak perlu turun untuk periksa KTP, cukup di dalam bus aja.

20:25 Masuk kapal di dermaga 2 bersama GH 1836, GH merah Hino RN tujuan Kediri, dan Pandawa 87 HDD 1626 Matic. Entah kenapa ya, GH ini saya liat dan tengok di medsos selalu naik kapalnya di dermaga yang model begini, bukan dermaga yang punya semacam garbarata gitu lah. Terutama unit-unit SHD-nya.

20:41 Kapal jalan.

Ya seperti biasa ya, penumpang tidak diwajibkan untuk turun dari bus dan mesin bus tetap menyala. Saya manfaatkan untuk mondar-mandir di bus dan charge HP. Oh iya, charg HP ada di louvre AC ya dan USB port yang saya gunakan ternyata tidak fast charging. Saya juga sempatkan untuk naik ke atas untuk menunaikan kewajiban. Dan lucunya ya, saya kan sebelum solat bukan Google Maps dulu buat liat arah kiblat dan ada orang lain yang solat juga dan arahnya berlawanan dengan saya. Jadi saling punggungin gitu. Bisa begitu ya.

20:31 Kapal sandar di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

20:37 Keluar kapal. Yak, gak sampe 24 jam saya meninggalkan pulau Jawa. Keluar pelabuhan bus langsung jalan cepat ya, kalo gak salah bareng sama GH merah tujuan Kediri kayanya.

21:37 – 22:03 RM Sumber Harta Baru. Ada GH Little Princess di sini. Gokil, ternyata GH Tronton 002 dari Surabaya servis makannya di sini, bukan di Probolinggo. Posisi SHB ini setelah Baluran ya, gak sejauh Puritama juga.

Turun bus langsung ke meja prasmanan. Tempat makannya sederhada tapi efisien, piringnya dari rotan dengan alas kertas nasi. Yang begini bagus sih, jadi gak buang waktu buat cuci piring. Lauk malam itu? Enak, asli, rekomen. Isinya? Nasi hangat, sayur seperti capcay, oseng tempe, dan ayam goreng serta kerupuk dan teh manis. Ini nih gokil, bumbu dan garamnya terasa.

Keluar RM SHB, sempet melek dikit habis itu yaaaa tidur lahhh. Udah kenyang makan enak, ya enaknya tidur. Tarik selimut. Oh iya, selepas RM SHB dapat snack lagi. Mantap GH Bali pelayanannya.

Rabu, 4 Maret 2020

00:58 Masuk Tol Trans Jawa di GT Probolinggo Barat + overtake Setiawan. Saya gak tau kenapa masuknya di GT Pro Barat, bukan di Timur. Masa iya ada penumpang turun di Probolinggo, meskipun mungkin aja sih.

01:40 Exit GT Kejapanan untuk turunin penumpang. Yaa berarti gak semua turun di Surabaya atau Bungurasih.

01:50 Masuk tol lagi. Sepanjang jalan arteri di samping jalan tol ini, jalannya gak bagus alias banyak lubang.

01:57 – 02:05 Isi Solar lagi di Rest Area KM 753

02:12 Exit GT Waru 1 & Ramp. Titik tujuan akhir saya sudah dekat. Saatnya persiapan.

02:19 Kres dengan Rosalia Indah SR-2 XHD Scania K360 di Medaeng. Cepat juga yah. Ini XHD ini jalannya ke mana sih? Masih ngacak nih Millenial Bus-nya Rosin.

02:25 Finish terminal Purabaya. Yah, sini lagi. Cepat juga yah waktu tempuhnya. Tapi kenapa yah jam keberangkatan gak dibikin lebih sore?



DETAIL BUS


Bus: Gunung Harta (PT Gunung Harta)

Jurusan: Denpasar – Surabaya

Tarif: 140.000 (aslinya 240.000 via Traveloka)

Nomer kursi: 3D

Jumlah kursi: 36

Merk kursi: Rimba Kencana

Sasis: Mercedes Benz OC500RF 2542 Ecolife

Bodi: Jetbus 3 SHD (karoseri Adi Putro)

Fasilitas: AC, TV, audio, toilet, reclining seat, leg rest, bantal selimut, snack, servis makan, smoking area, dispenser, USB port charging.

Waktu tempuh: 11 jam dan 44 menit

 

 

PENILAIAN

 

+ Kursi nyaman dan leg room cukup

+ Dapat snack 2x

- USB port yang saya pakai belum fast charging

 

Turun dari bus, seingat saya ke WC dulu. Lalu, habis itu menuju shelter tujuan Malang. Yang tersedia saat itu hanya Restu Patas via Tol. Ya udah lah, lagi dan lagi depan belakang sama aja Restu bodi Jetbus. Naik aja lah

 

02:51 Masuk Restu Patas bodi Jetbus HD. Pake Hino RK non-Air Suspension kalo ga salah. Interior biasa banget. Terkesan tua dan kurang terawat karena warna beludru di jok berwarna hijau sudah memudar. Leg room juga biasa aja

02:52 Keluar shelter

02:55 Keluar terminal Purabaya.

03:08 GT Sidoarjo

Sepanjang jalan bus dipacu dengan kecepatan yang biasa aja untuk Hino RK. Kayanya sih kecepatan sekitar 100 kpj konstan. Saya juga kebanyakan melek, lupa tidur ayam apa engga. Soalnya waktu tempuh cepet sih, sekitar 1 jam aja sejak ada tol dari Surabaya ke Malang.

03:19 GT Kejapanan 1

04:01 GT Singosari

04:08 Finish depan terminal Arjosari Malang. Ya, sampai lagi kita di sini.

 

Sampai di sini dulu ceritanya yes. Cerita selanjutnya nanti ya. Simak terus. Terima kasih