Selasa, 24 Maret 2015

Pengalaman Medical Examination (medex) untuk Calon Penerbang #OOTBus

Medex adalah persayaratan wajib bagi calon penerbang jika ingin memulai pendidikan "Pilot" di Sekolah Penerbangan. Medex hanya bisa dilakukan di Balai Kesehatan Penerbang di Kemayoran.

Diawali dengan mendaftar disalah satu Flying School atau FS yang mempunyai kantor perwakilan di Jakarta, lalu saya diberi surat keterangan untuk bisa melalukan Medex. Sempat dikasih tau kalau saya harus menjaga makanan yang dimakan, tidak boleh makan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dan sering minum susu beruang dan kalo bisa datang se-pagi mungkin.

Beberapa hari kemudian saya siap melakukan medex. Setelah subuh saya sudah menuju stasiun Poris untuk naik KRL Commuter Line menuju stasiun Kemayoran. Tapi cobaan pertama datang, saya datang lumayan telat dan harus naik kereta jam 6 kurang 10. Perjalanan mungkin bisa 1 jam dan sampai di Balai Hatpen sudah ramai. Tiba di stasiun Kemayoran sekitar jam 7 dan langsung naik bajaj menuju Balai Hatpen. 

Setelah masuk gedung ternyata tidak ramai yang saya bayangkan. Saya langsung menuju bagian pendaftaran dan saya harus menyiapkan fotokopi ktp 2 lembar dan foto 3x4 2 lembar dan harus mengisi form pendaftaran. Sebelumnya saya ditanya apa saya calon penerbang dan nama FS nya. Perasaan pertama kali medex itu gerogi dan segar. Yap segar, karna banyak pramugari yang akan medex dan recheck hehehe.cSetelah itu nama saya dipanggil dan diberi check list. 

Tes pertama yaitu tes urin. Saya masuk ke dalam ruangan dan memberi checklist dan ktp lalu diambel samper urin. Setelah sampel urin saya beri ke petugas, saya mendapat kembali checklist dan menuju ke tes berikutnya.

Tes kedua yaitu tes darah. Saya memberi checklist dan harus menunggu giliran. Sekitar 30 menitan nama saya dipanggil untuk diambil sampel darah. Prosesnya biasa, ditusuk jarum lalu diambil darah. Lalu checklist saya ambil lagi dan siap ke tes berikutnya.

Tes ketiga yaitu ECG atau rekam jantung. Awalnya saya agak takut kalo disuruh treadmill, maklum saya ini bertubuh gemuk, eh ternyata denger percakapan penerbang di ruang ECG treadmill cuma untuk penerbang yang sudah berumur. Setelah checklist saya beri, nama saya pun dipanggil. Saya harus telanjang dada dan tiduran di ranjang. Lalu saya ditempeli semacam stiker lalu dijepit dengan kabel yang tehubung dengan alat perekam. Cukup 1 menitan untuk rekam jantung, checklist dikembalikan kepada saya.

Tes keempat yaitu gigi. Saya menuju lantai 2 dan memberi checklist dan menunggu nama saya dipanggil. Sambil menunggu saya menonton tv dan berbincang dengan calon penerbang yang baru kenal di tempat ini. Lalu saya dipanggil dan langsung menuju kursi untuk cek gigi. Hanya dilihat sebentar dan dokternya bilang kalau gigi saya ada tambal sementara karna sedang perawatan, saya pun membenarkan karna memang gigi saya lagi perawatan syaraf. Lalu ditanya kapan selesai perawatannya dan selesai.

Tes kelima yaitu EEG atau tes otak. Disini saya dipasangi alat yang menutupi kepala saya yang terdapat kabel yang terhubung dengan alat pengecekan. Disini kita diberi jel lalu disuruh rileks, tidak boleh bergerak, konsentrasi, fokus dan pandangan ke depan. Saya ditanya apakah pernah kecelakaan, pingsan, dll. Lalu tes dimulai, disela-sela tes saya disuruh memejamkan mata, berhitung dan disuruh melihat kedipan lampu LED yang cukup menyilaukan. Proses ini memakan waktu 15 menitan

Tes keenam yaitu mata. Tapi pertama-tama saya diukir dulu panjang kaki lalu mulai tes mata. Dimulai dengan tes buta warna dan melihat huruf berukuran kecil dengan 1 mata maupun kedua mata. Setelah itu ada tes lainnya untuk mengukur plus minus dan silinder mata kita. Disini saya diperingatkan kalo jangan sering ngegame dan pantengin komputer karan tidak baik untuk mata. Bapak-bapak yang memeriksa saya lumayan ramah dan asik.

Tes ketujuh yaitu audiometri. Disini saya disuruh masuk kedalam bilik kecil dan diintruksikan kalo saya dengar suara saya harus menekan tombol. Headset saya pasang dan tes dimulai. Suaranya pun sangat kecil jadi harus benar-benar konsentrasi untuk mendengarkan.

Tes ketujuh yaitu tes fisik. Saya disuruh memasuki ruangan dan sudah ada dokter perempuan yang yaaa....lumayan lah. Awalnya saya ditanya riwayat penyakit saya dan orang tua, anak ke berapa, apa pernah pingsan dan kecelakaan, dll. Lalu saya disuruh telanjang dada. Dokter tersebut akan mengukur lingkar dada dan keseimbangan saya. Sayang sekali dokter itu tidak seramah yang saya bayangkan. Sangat jutek.

Tes kedelapan hanya sebentar dan sederhana. Disini saya diukur tekanan darah, berat badan, dan tinggi badan.

Tes kesembilan dan terakhir yaitu rontgen. Seperti biasa checklist saya beri dan haru menunggu giliran. Disini kalo tes rontgen laki-laki dan perempuan tidak boleh dipanggil atau dites secara bersamaan, nanti yang laki-laki keenakan hehehe. Disini kepala saya entah diapakan hanya dikelilingi alat, mungkin untuk rontgen kepala. Lalu saya disuruh telanjang dada untuk rontgen paru-paru, prosesnya dada kita ditempelkan ke alat rontgen beberapa detik. Tidak sampai 5 menit hasil rontgen pun saya bawa untuk oleh-oleh hehehe

Langkah terakhir medex dan sangat amat penting yaitu BAYAR, iyalah bayar masa gratis. Saya memberi checklist saya kepada kasir yang terletak di lantai 1. Setelah dihitung saya harus membayar 850.000 disini saya cukup kaget. Saya kira 900 ribu sampai 1 juta seperti yang saya liat di internet. Hasil medex untuk calon penerbang bisa diambil seminggu kemudian.

Setelah itu saya pulang. Prosesnya pun tidak lah lama dan sulit seperti yang saya bayangkan. Saya daftar sekitar jam 7:30 dan selesai jam 10:30. Hanya 3 jam

=====================

Untuk update pengambilan hasil saya akan update minggu depan. Semoga lulus dan tidak perlu recheck. Kalo bisa hasilnya first class.


Demikianlah pengalaman pertama saya melakukan medex. Semoga bermanfaat bagi kalian yang akan melakukan medex. Kalau ada pertanyaan silakan komentar. Terima Kasih