Assalamualaikum,
kembali lagi di blog saya. Postingan ini (pastinya) akan menceritakan
perjalanan saya naik bus.
Bulan Ramadhan
dan Lebaran sebentar lagi datang. Artinya, anak rantau akan melakukan
perjalanan pulang ke kampung masing-masing, begitu juga dengan saya. Mudik kali
ini saya menuju Tangerang dari Pekanbaru. Naik apa? Apakah yang itu-itu lagi?
Hmmm.....
Perjalanan kali
ini bisa dibilang awalnya tidak ada kejelasan. Saya yang semester akhir dan
sedang menyusun tugas akhir harus menunggu jadwal bimbingan atau konsultasi
dengan dosen untuk tugas akhir saya. Jadwal bimbingan masih misterius, begitu
pula dengan jadwal kepulangan / perjalanan saya menuju Tangerang. Pada
akhirnya, saya memantapkan diri untuk pulang antara tanggal 21 Mei atau 22 Mei (maksimal).
Tiket pun belum saya beli.
Minggu, 19 Mei
2019. Saya bertolak dari kost menuju kantor cabang Lorena, bus langganan saya
saat kuliah. Kok ga beli online seperti biasa? Full book alias penuh, jadi otw
kantor aja kali aja dapet LE 153. Tiba di kantor, langsung tanya dong, dan
hasilnya.... Tanggal 21 penuh untuk LE 151 dan LE 233 (harga tiket 545.000).
Tanggal 22 Mei ada kosong di LE 153, tapi harga udah 600.000 + 30.000 karena
armada tambahan. Buset, 630.000! Duit segitu mah biasanya buat bayar tiket sama
makan di jalan. Menggila memang.
Saya sih cukup
menganggap wajar. Di saat tiket pesawat meroket, PO-PO kebanjiran rezeki,
apalagi PO yang melayani rute antar pulau Jawa-Sumatera yang selama ini bisa
dibilang “ngos-ngosan”. Ini jadi kesempatan bagus buat mereka, terlebih dari
(menurut pendapat saya), Lorena ini kan udah Tbk yah alias sudah ada di bursa
efek. Jadi, keingingan untuk untungnya lebih dari perusahaan biasa.
Akhirnya, saya
putuskan untuk meninggalkan kantor Lorena. Fix, perjalanan kali ini harus tanpa
Lorena untuk pertama kalinya. Lalu, saya beralih ke kantor / loket SAN di depan
Gerbang Stadion Utama Riau. Hasilnya? Luar biasa nihil. Tiket tujuan Lintas
Timur dan Jawa ludes sampai beberapa hari ke depan, hanya menyisakan tiket ke
Bengkulu. Lalu? Saya gimana? Naik apa? ALS? Ogah! Sempati? Ogah juga! Handoyo
Group? Apalagi.
Sembari mencari
cara pulang, saya servis motor dulu. Lagi servis motor, dapat cara pulang yang
oke dan tentunya murah. Jadi, saya putuskan buat naik NPM ke Bukittinggi dan
lanjut (tanpa perpal semalam) naik ANS ke Jakarta. Tiket NPM saya beli di
RedBus seharga 88.000 (tiket normal 110.000 – 22.000 (kode promo & RedBus
Wallet). Sementara ANS, saya beli di Traveloka seharga 305 ribuan dengan
rincian (harga normal 400.000 – diskon langsung traveloka 20.000 – 76.000 pakai
kode promo 20%). Mudah-mudahan paham ya. Pokoknya tiket pulang saya 400.000
kurang beberapa rupiah. Goks! Tidak hot seat tidak masalah!
Untuk NPM, awalnya saya pesan yang trip
ke-2 alias naik NPM rute Dumai – Padang jam 10 malam. Pada saat lapor tiket ke
loket, ditawarin buat naik yang trip pertama alias Pekanbaru – Padang jam 7
malam. Akhirnya saya mengiyakan karena pihak loket kasih tau kalo bus Dumai
suka tiba di Pekanbaru gak sesuai jadwal karena situasi kondisi jalan Dumai –
Pekanbaru yang tidak menentu.
PEKANBARU – BUKITTINGGI
Selasa, 21 Mei
2019
19:05 Saya tiba di loket. Kok gak di terminal? Karena
saya dipastikan naik trip pertama beberapa jam sebelum keberangkatan atau
sekitar jam 5 sore. Mepet dongg...
19:53 Melewati simpang Tabek Gadang. Ngomong-ngomong,
okupansinya boleh dibilang sepi. Jumlah penumpang bisa dihitung jari 2 tangan.
Keren memang. Menurut Jalur Darat (YouTube channel) di videonya, rute ini masih
disubsidi yang punya, jadi sedikit penumpang pun tetap jalan. Kalo awal-awal
rintis mah emang gitu, sepi, apalagi rute ini dikuasai oleh travel-travel.
20:23 Jalan lagi setelah berhenti di Simpang antara
Kubang, jalan Soebrantas dan Garuda Sakti. Saat berhenti, saya sempatkan
foto-foto busnya dan ke Indomaret buat beli amunisi perjalanan.
21:00 Jalan lagi setelah berhenti cukup lama di lapak
penjual nanas. Daerah ini memang terkenal dengan lapak-lapak penjual nanas
sepanjang jalan yang letaknya di antara Pekanbaru dan Bangkinang. Gak paham juga
ini di kecamatan mana. Selagi berhenti, saya makan malam dulu dengan bekal yang
saya bawa dari kost.
21:28 Melewati kantor BRI Kampar.
22:01 Masuk terminal Bangkinang. Ternyata NPM PKU-PDG ini
joss juga jalannya walau gak setiap saat. Selepas ini saya pilih tidur. Kursi
nyaman, ada bantal selimut, AC dingin, interior cozy-cozy gitu, cocoklah buat
tidur. Dua kursi saya kuasai untuk tidur.
Rabu, 22 Mei
2019
Di sini, saya makan yang merangkap sahur
(makan berat) pada akhirnya. Saya makan nasi soto. Rasanya standar, oke lah.
Harganya 17.000 saja. Lumayan isi perut dan menghangatkan badan. Lepas rumah
makan, saya coba pejam mata lagi sebentar.
01:46 Simpang Terminal Payakumbuh w/ Sampagul. Ini
Sampagul trayek ke mana yah? Kok lewat sini? Apa iya dia mau ke Sumut tapi
lewat Sumbar dulu? Goks juga rutenya.
02:08
Melewati Pasar Baso. Titik turun sudah dekat. Harus siap-siap dan menuju ke
depan.
Saat di depan, mata saya mengeksplor
dashboard dan panel instrumen 1526 generasi ke-3 ini. Generasi ke-3? Ya, buat
saya ini generasi ketiga dari seri MB 1526. Yang pertama itu 1526 dengan stir
palang 2 seperti punyanya Rosalia Indah. Generasi ke-2 sudah palang 4 stirnya,
seperti Lorena yang biasa saya naiki, RAPI SR-1, dll. Nah yang ini generasi
ke-3 (versi saya ya) dengan panel instrumen yang baru dan lebih keren dan lebih
berwarna. Armada NPM SR-2 ini juga ternyata pake pintu otomatis, seperti
Sempati Star era Scania K360 Opticruise JB2+ (Setra) ke atas. Gak perlu
tarik-dorong-gebrak lagi.
02:15 Akhirnya finish di simpang Tanjung Alam. Kalo gak
pake berhenti 2x di Pekanbaru dan lepas Pekanbaru, bisa finish jam 1-an nih.
DETAIL BUS
Bus: NPM (PT
Naikilah Perusahaan Minang)
Nomer plat bus:
BA 7330 NU (V17 atau Vircansa 17)
Jurusan:
Pekanbaru – Padang
Tarif: 88.000
(harga normal 110.000)
Nomer kursi: 11
(3C)
Jumlah kursi: 41
Merk kursi:
Rimba Kencana
Sasis: Mercedes
Benz OH 1526 NG
Bodi: Legacy
SR-2 HD Prime ECE.R66 (karoseri Laksana)
Fasilitas: AC,
TV, audio, toilet, rec.seat, bantal, selimut, smoking room, USB port charger.
Waktu tempuh:
sekitar 6 jam dan 22 menit.
PENILAIAN
+ Tidak ada
bunyi kriyet-kriyet, senyap.
+ Interior
keren. Mungkin lebih keren kalo lampu malam di kabin gak warna merah, tapi
biru.
- Waktu berhenti cukup lama saat masih di
dan lepas Pekanbaru
BUKITTINGGI - TANGERANG
Setelah tiba di
rumah saat waktu sahur dan langsung tidur beberapa jam. Sekitar jam 08:30 pagi
saya berangkat diantar salah seorang keluarga saya menuju loket ANS di (entah)
Padang Luar atau Kapas Panji atau Jambu Air. Pokoknya loket atau kantor ANS
lah.
Tiba di loket, langsung tukar e-ticket
dari Traveloka. Eh ternyata gak dikasih tiket asli atau tiket kertas. Katanya
gak apa-apa dan gak masalah nantinya. Oke lah. Mantap juga sih, hemat kertas.
Hemat pengeluaran. Selagi menunggu lewat Gumarang Jaya 1521 yang sudah dirombak
Jetbus 2 dan 2/3 unit NPM. Syukurlah gak jadi naik NPM, bisa dapet unit 1521
tuh hahaha. Oh iya, di pool ANS ini sedang ada “cuci gudang” alias bus-bus tua
yang terpajang di depan sedang dipotong. Entah ada proyek apa ke depannya.
09:00
Akhirnya satu unit ANS masuk tiba.
Wuih ternyata
saya kembali dapat armada terbaru dari “oto urang awak”. Armada paling gress
dari ANS dan trip pertama dia dari Sumbar, yaitu unit 1526 NG bodi Ventura 2.
Saya sih gak ngincar bodi yang mana-mana. Pokoknya naik ANS dan pulang, dah
gitu aja. Emang ya, kalo gak ada incar bodi/armada, nanti dapetnya yang paling
bagus. Giliran pas ngincer ajaaa, meleset mulu.
Sebelum “start
Bukittinggi”, mari review sedikit armada ini. Ini adalah armada terbaru ANS
setelah Tourismo 2 DG. Entah berapa jumlah armada Ventura 2 ini, yang jelas,
ini bagian dari ambil untung dari meroketnya tarif penerbangan di negara +62,
sama seperti NPM yang datangkan banyak unit berbodi SR-2 HD Prime dan Avante
HDD.
Kursinya menggunakan Rimba Kencana yang
lagi hype karena design yang keren dan kenyamanannya. Menurut saya, kursi di
armada ini merupakan kursi lawas yang diperbaharui, ganti kulit dan busa juga
mungkin. Kok bisa bilang kursi lawas? Karena banyak goresan dan noda kotor di
plastik keras di bagian belakang kursi. Kursi ini juga cukup, lebih tebal dan
besar dari NPM (SR-2) kemaren. Jadi, leg room terlihat sempit, kalo pas dicoba
sih biasa aja.
09:20 Memulai perjalanan menuju tanah Jawa. Okupansi
ramai, belom penuh tapi.
09:44 Melewati Pasar Koto Baru. Syukurlah lancar, bukan
hari pasar ternyata.
09:54 Masuk terminal Bukit Surungan, Padang Panjang. Di
dalam, sudah ada truk-truk dan beberapa unit Yoanda Prima.
10:12 Overtake NPM Romansa @Batipuh, Tanah Datar,
beberapa saat sebelum tampak Danau Singkarak.
10:33 Jalan setelah menaikkan penumpang di RM Angin
Berhembus, Danau Singkarak.
11:06 Sumani.
11:39 Masuk terminal Bareh, Solok. Di sini datang juga ANS
dari Padang, bodi Royal Travego, entah Combawa, Fort de Kock, atau yang mana.
Di sini juga dilakukan pertukaran penumpang berdasarkan tujuan akhir atau
transit-transitan.
12:28 Melewati simpang atau gerbang menuju pusat Sawahlunto
/ Polsek Muaro Kalaban.
12:33 Di overtake NPM 1521 @ Sijunjung
13:01 Di overtake ANS Padang. Gila, unit gress 1526 NG
disalip sama motuba 2x hahaha. Gak terkejar pula hahahaha.
13:45 Macet perbaikan jalan. Yah, ternyata di pertengahan
bulan Ramadhan masih dilakukan perbaikan jalan di beberapa titik atau wilayah.
14:15 Melewati simpang Kiliran Jao, simpang yang
mempertemukan antara Lintas Tengah dan jalan menuju Taluk Kuantan dan
sekitarnya.
14:25
– 14:56 RM Palapa, Kiliran Jao
bersama ANS yang dari Padang (B 7537 NL) dan satu unit ANS yang perpal turun
mesin. Di sini ya tentunya saya gak makan dan gak beli makanan, puasa. Saya
menunaikan kewajiban aja.
15:26
– 15:42 Masuk SPBU. Lah,
kenapa gak isi full di deket pool ANS di Bukittinggi aja yah? Aneh dah. Mending
Lorena juga sistemnya. Isi full di Kota keberangkatan awal, terus isi penuh
lagi di pertengahan perjalanan.
15:52 Melewati RM Umega, Gunung Medan, Dharmasraya ada
NPM Avante, Yoanda Prima Skyliner, dan Epa Star Hino AK bodi Max. Lepas
Dharmasraya saya tidur dan terbangun di Muaro Bungo.
17:37 Masuk terminal Muaro Bungo. Di Muaro Bungo ini
ternyata kita belok kiri di sebuah simpang. Ternyata ANS masih lewat Lintas
Timur, saya kira udah move on permanen ke Lintas Tengah. Eh alah, kalo gini mah
saya muter doang ke Sumbar kalo ujung-ujungnya masuk Lintas Timur dan masuk Palembang
lagi hahahaha.
18:32 – 19:12
Ternyata masuk rumah makan lagi di RM Sederhana Baru, Muaro Tebo. Lumayan lah
bisa makan dan gak perlu nunggu lama makan di Bayung Lencir.
Saya di sini makannya biasa, nasi goreng
aja. Rasanya lumayan, lebih enak dibanding nasi goreng di Simpang Raya, Lubuk
Linggau. Harganya? Luar biasa! 10.000 aja. Gila, ternyata harga normal kaya di
kota-kota, bukan harga standar rumah makan lintas. Goks! Rekomen lah di sini.
20:39 Sei Bengkal.
21:25 Sungai Rengas.
21:54 Di overtake ANS Padang @ Mersam.
22:25 Muaro Tembesi.
23:00 Muaro Bulian.
Di ruas jalan penghubung Lintas Tengah
dan Lintas Timur ini saya pilih tidur. Ruas jalan di sini juga cukup buruk,
banyak jalan rusak. 11:12 sama jalan Bayung Lencir – Palembang. Saya juga ini
baru ke-3 kali (seingat saya) lewat ruas jalan ini. Gak ketemu lawan main juga
di sini kaya bus Palembang, Yoanda dan Epa.
Kamis, 23 Mei
2019
00:22 Akhirnya tiba di simpang Lintas Tengah dan Lintas
Timur.
00:40
– 00:50 Masuk SPBU lagi aja
kan.
00:54
– 01:39 RM Simpang Raya,
Bayung Lencir bersama ANS Padang. Di sini saya sahur dengan nasi lauk ayam.
Rasa? Standar Simpang Raya, biasa. Harga? Sama juga kaya Simpang Raya di
Japura, 27.000. Ini rumah makan jadi rumah makan persinggahan banyak truk.
Lebih rame truk daripada kendaraan lain, termasuk travel dan pribadi.
05:02 Ibadah sholat Subuh sekitar 20 menitan @ Masjid
Al-Hikmah, Sungai Lilin. Alhamdulillah bisa Subuhan juga kalo ngebis hehehe.
Abis Subuhan, tidur lagi lahhh...
08:13 Melewati Batalyon Arhanud KM 18 Palembang-Betung.
Yak, sudah diduga dan pasti, MACET. Eneg banget saya sama ruas jalan ini, macet
mulu. Moga-moga cepet selesai dan beroperasi dah tol Kapal Betung (Kayu Agung –
Palembang – Betung).
08:35 Jalan dari terminal Alang-Alang Lebar, Palembang.
Jalan lagi? Iya dong, saya banyak tidur.
08:58 Melintasi Jembatan Musi 2
09:06 GT Palembang. Saya kira gak masuk tol, eh masuk.
Mantap.
09:22 GT Indralaya.
09:35 Kres dengan Siba Surya 2 DAF, Hino, MB @ Tanjung
Sejaro. Mulai ramai truk-truk Siba di Lintas Timur.
09:41 Kres Sempati Star Patas VIP K360 Comfortshift.
10:05 Melewati Pasar Tanjung Raja.
10:25 Masuk terminal Kayu Agung. Wajib masuk sekarang
mah, gak kaya dulu, lewat ae. Jalanan di Palembang – Kayu Agung masih sama kaya
terakhir lewat sini Januari lalu, masih banyak rusah. Pffftttt.... fokusnya tol
terosss, jalan lintas didiamin baeee.... jangan gitu juga donggg...
11:06 Melewati RM Pagi Sore, eh ada LE 120 (entah P 285
atau P 284). Gila! LE 120 jam segini masih di Pagi Sore.
11:09 Kres LE 232 Setra 1525. Nah ini lagi, 232 baru mau
masuk Pagi Sore jam segini. Pada ngapa kali yak LE-LE ini? Gak cuma LE sih, ada
PK juga sebelumnya. Kok pada telat semua armada Jawa-Sumatera?
11:13
– 11:49 RM Wisata Minang Jaya,
Ogan Komering Ilir bersama ANS Padang yang siap jalan dan Sari Mustika Legacy
SR-1. Di sini saya tadinya mau mandi, eh kamar mandinya mengerikan
sekaleeee..... jadinya saya cuci muka sama sikat gigi aja di keran wudhu yang
airnya mendingan. Di sini juga terakhir kalinya liat ANS Padang, abis itu entah
gak keliatan lagi.
12:45 Tugu Mulyo
13:56 Masuk Provinsi Lampung. Masuk Lampung, banyak juga
titik-titik perbaikan jalan yang lagi di aspal. Gud lah, setidaknya ada
perbaikan. GAK KAYA DI SUMSEL!!!
15:28 Unit 2 Tulang Bawang
16:04
– 16:13 Masuk SPBU, isi solar
lagi.
17:37 Melewati Simpang Lintas Tengah dan Lintas Timur
17:56
– 18:39 RM Gadang Jaya 3,
Bandar Jaya bersama SAN Bisnis AC.
Beberapa menit sebelum adzan Maghrib
tiba dan akhirnya buka di sini. Saya gak makan juga di sini, bungkus aja. Bungkus
nasi + ayam di wartegnya. Rasanya sih lumayan, garamnya terasa, gak pelit kaya
rumah makan laen. Rasanya gak kaya warteg, 30.000 njay. Gila kali. Untungnya
bungkus, jadi nasinya lebih banyak. Dapet akuwa gelas juga sih satu. Mayan,
bekal makan di kapal.
18:45 GT Gunung Sugih. Akhirnya, full tol sampai
pelabuhan. Mantap joss.
19:06 ot Arya Prima @KM 104. Di tol, ANS 1526 NG ini gak
segan buat berada di kecepatan 100+ kpj. GAK KAYA LORENA yang mentok 90 kpj
hahaha. Ternyata oto urang awak gak pake mikir harus irit solar kayanya.
19:14 GT Natar. Eh alah pake keluar segala gegara ada
penumpang turun.
19:35 Masuk terminal Rajabasa bersama SAN Sanchaibus
Scorpion X.
20:30 Tanjakan Tarahan. Sebenernya lumayan juga sih gak
lewat tol dan lewat jalan ini. Masuk bisa cuci mata di ruas jalan ini, masih
bisa lihat bundaran Radin Inten, pelabuhan dan gardu induk Panjang, dll.
20:57 Masuk tol lagi di GT Sidomulyo. Sebenernya pas di
Natar, tinggal 90-an KM lagi menuju Pelabuhan, alias gak sampe 1 jam lagi sampe
Bakauheni.
21:35 Antri gardu Pelabuhan Bakauheni. Sebelum antri di
gardu, ada pemeriksaan dulu. Biasa lah.
21:49 Masuk KM Raputra Jaya 888 bersama NPM Celcius
Hasti, NPM V12 “Ganesha” MB 1836, dan NPM Jumbo @Dermaga 1. Gile, masuk kapal
ini lagi. Kemaren naik LE 150 (P 330) naik kapal ini juga.
22:15 Kapal Jalan. Di kapal ini, saya pilih masuk ruang
lesehan aja dengan bayar 12.000. Lumayan buat makan dan rebahan sambil nonton
TV.
Jum’at, 24 Mei
2019
00:41 Sandar di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten.
00:57 Keluar kapal
01:08
– 01:37 RM Rajawali, Merak
bersama NPM-NPM. Gak kaya Lorena yah yang langsung tol. Di sini pada sahur,
saya sih engga, lah udah deket kok. Sekitar 1 jam-an lagi turun.
01:45 GT Merak. Lepas GT Merak, saya banyak memejamkan
mata.
02:47 GT Cikupa bersama Tranex atau Transport Express.
Lah, muncul aje tuh Tranex. Dari GT ini saya melek, biar gak kelewatan.
03:01 Akhirnya Finish di Rest Area Karang Tengah KM 14.
Akhirnya selesai juga perjalanan panjang iniiii......
DETAIL BUS
Bus: ANS (PT Anas
Nasional Sejahtera)
Nomer plat bus:
BA 7046 AU
Jurusan:
Bukittinggi – Jakarta (via Lintas Timur)
Tarif: 303.034 +
2.500 (fee Alfamart) (harga normal 400.000)
Nomer kursi: 15
(4C)
Jumlah kursi: 40
Merk kursi:
Rimba Kencana
Sasis: Mercedes
Benz OH 1526 NG
Bodi: Ventura 2
(karoseri Morodadi Prima)
Fasilitas: AC,
TV, audio, toilet, rec.seat, colokan listrik.
Waktu tempuh:
sekitar 41 jam dan 19 menit.
PENILAIAN
+ Armada baru
+ Lebih joss dan
mau injak gas lebih dalam daripada Lorena
+ Kursi nyaman terutama di punggung, gak
kaya Aldilla biasanya
- Tidak ada
selimut
- Kurang joss, kalah cepat sama 1521
hahaha