Sabtu, 23 Desember 2017

Naik Lorena Lagi | LE 151 Pekanbaru - Tangerang | MB OH 1526 "Jaman Now"

Tolong hentikan fokus anda pada artikel ini sementara :)

Bagi yang ingin mendapatkan diskon dari redBus silakan masukkan kode refferal redb527qj atau ke http://r.redbus.com/redb527qj-1q6 untuk mendapatkan diskon 80.000 saat mendownload di Android apps mendaftar di redBus. Sekian, Terima Kasih.

Silakan menikmati catatan perjalanan dalam bentuk video trip report di https://www.youtube.com/watch?v=682RiJkOFn8 


Ini adalah perjalanan pertama kali bagi saya dari Pekanbaru menuju selatan atau timur, biasanya menuju Pekanbaru terus. Akhirnya bisa menuntaskan Lintas Timur Sumatera baik dari selatan maupun utara.

Mengenai armada pilihannya Lorena dan SAN. Pada akhirnya sih pilih ‘si dia’ lagi. Entah kenapa cukup susah move on dari ‘si dia’, padahal pengen coba yang lain, kali aja dapet SR-2 Scania K360. Kenapa pilih ‘si dia’ lagi? Alasan utama karena lebih murah, murah karena masih ada diskon 15% yang diperpanjang sampai 15 Desember 2017. Oh iya, saya beli tiketnya tujuan Bogor, padahal tinggal di Tangerang. Yaaaa kali aja gitu pas di tol Jagorawi jalan bareng si 2542 DD yang katanya banter-suoosss-mosakmasik. Lagi pula tarif ke PKU-BGR sama kaya TGR-PKU kemaren kok. Kayanya kalo dari barat lebih murah.

Pembelian tiket ya pastinya lewat lorena-transport.com atau publiceticketing.lorena-transport.com dan bayarnya lewat Indoapril *ups. Prosesnya mudah dan cepat. Sama kaya beli tiket kereta di tiket.com atau traveloka.

Saya sendiri masih berharap dapet MB 1526 NG dengan bodi Jetbus2 HD. Daaannnn akhirnya tercapai!!! Setelah mencocokkan dan memprediksi Lorena dengan kode P 330 sekitar seminggu sebelum berangkat, akhirnya dapat juga P 330. Konfirmasi final/fix didapat dari live IG @Fansbusijo. Oh iya, yang bertindak sebagai pengemudi 1, yaitu bang Fransiskus dan pengemudi 2, yaitu bang Syafrianto.

Rabu, 6 Desember 2017

14:30 naik Hino RK8 dulu dari halte Suka Karya ke halte (portable) di Pasar Pagi Arengka, Jl.Soekarno Hatta. Naik koridor 03 seharga 4000. Waktu tempuh 8 menit aja.
14:45 Kantor / loket ESL Express sekaligus loket Lorena, Jl.Soekarno Hatta.
14:59 P 330 masuk loket ESL. Saya kira mah bakal diperiksa tiket saya, taunya kaga. Tau begitu gak usah diprint tiketnya. Irit duit dan ramah lingkungan.
15:07 Pushback menuju SPBU di sebelah untuk isi bahan bakar.
15:36 Singgah sebentar di cucian Lorena, masih di Jl.Soekarno Hatta.
16:18 Simpang Beringin, Kabupaten Pelalawan. Di Pelalawan, mulai terasa jalan naik-turun bukit, tapi naik-turun nya gak diikuti dengan belokan kaya di Minas.
17:09 Bertemu dengan RAPI 1836 ‘Xorento’ yang lagi menepi di arah berlawanan. Si Xorento jatah Kerinci kali yah, masa jatah Jambi, waktunya gak sesuai banget.
17:14 – 17:28 Loket Pangkalan Kerinci.
18:31 Agen Sorek.
19:09 Bersilangan dengan SAN Naga Emas kelas Executive dari Jogja-Solo.
19:11 Agen Ukui.
19:47 Pertamina field, Lirik.
19:57 – 20:34 RM Simpang Raya, Japura, Rengat. Jombloan aja, gak ketemu SAN Pekanbaru-Solo dan bus lain. Sebelum makan, solat dulu. Mushollanya udah gede dan bagusan. Kamar mandi oke lah, gak buruk. Makan malam saya pakai ayam goreng. Porsi lumayan, rasa lumayan, harganya 25000, standar RM di jalan lintas.

Kemudi kali ini dipegang oleh bang Syafrianto (FB-nya Partoe Ajegile). Unik juga gaya berkendaranya. Pengemudi 2 ini jarang pakai lampu jauh walau jalan di depan gelap dan lebih sering nyalain sein kiri dari pengemudi 1, bahkan pengemudi bus di Sumatera lainnya. Anti-mainstream lah.

21:18 Agen Belilas.
00:00 Pelabuhan Dagang, provinsi Jambi.
01:41 – 02:16 RM Ajo Tonjong, Bukit Baling. Kali ini gak jombloan, ada ALS nopin 16, dan IMI AC dan non AC yang temenin makan. Rasa makanannya oke lah daripada kelaperan, sementara toiletnya, hiiiiii cukup mengerikan. Harga makanan untuk nasi + ayam 25000 saja, biar gak ribet tuker kembalian.

Keluar rumah makan cukup sedap-sedap ngeri juga. Kondisi jalanan gelap karena kiri kanan hutan dan jurang, ditambah kabut yang cukup tebal. Harus berkonsentrasi tinggi untuk mengemudi di saat kaya gini. Untungnya ada temen jalan, ngekor Handoyo Celcius spoky-spoky.

02:24 Bersilangan dengan Lorena P.311 Euroliner 1626. Anehnya saya lupa LE berapa dan malah tau produknya. Padahal tulisan LE itu besar dan di kaca depan, sementara kode produk di kaca pintu depan dan kecil ukurannya.
02:38 Masuk Polres Muaro Jambil. Loh kok? Ada pemeriksaan oleh petugas. Bus diperiksa dan dicek dokumen, sementara penumpang dicek identitasnya. Kayanya sih lagi ada ‘pengiriman’, you know what lah.
03:30 Masuk terminal Alam Barajo, Jambi. Waisting time.
03:32 Naikkan penumpang di kantor/loket Lorena yang baru. Sleepy time.
07:25 Melewati RM Pagi Sore, Sungai Lilin. Udah lapar nih.
07:58 – 08:42 RM Musi Indah, Betung, Banyuasin. Makan bareng SAN bisnis AC bodi proteus dan 2 unit Handoyo. Kalo gak salah ada IMI dan Putra Remaja juga deh. Biaya makan di sini 36000 dengan nasi + ayam gulai serta air mineral botol dingin. Toiletnya 11:12 aja kaya Ajo Tonjong.

10:50 Isi solar di Tanjung Api-api, Palembang.
11:06 – 11:51 Kantor Cabang Lorena Palembang. Ada P.264 (Skyliner 1525) dan P.318 (Skyliner 1526 NG) yang sepertinya perpal da P.309 (Euroliner 1626) yang nantinya jalan LE 123. Lah LE 121 siapa? Kayanya sih antara 264 atau 318. Lorena Palembang lagi rame sampe jalan 3 trip/armada.
12:22 Jembatan Musi 2.
12:51 Bersilangan dengan LE 122. Nanti juga ketemu LE 124. Nah kan, 3 bis jalan Bogor-Palembang.
13:24 Ketemu Putra Pelangi Scania K410 SR-2 di depan UNSRI Student Center, Indralaya. Ini unit pertama (angkatan kedua SR-2 K410) yang jalan, platnya pakai punyanya ‘Baho Do Au’, BL 7612 AA, pelari Medan-Pekanbaru.
15:06 – 15:57 RM Pagi Sore, Teluk Gelam, OKI. Makan bareng Kramat Djati RG dengan bodi rombak jahat (muka JB1, samping dan belakang JB2+), Pahala Kencana Evonext RG suoosss, dan BSI dengan kuler 7 baris wooowww ntaps. Di sini saya mandi dulu di kamar mandi masjid. Kamar mandinya bersih banget dan besar, gak wajib bayar pula. Abis itu solat dan makan. Pas makan saya minta jangan dihidang, soalnya sendiri. Eh malah dihidang juga, kan anjeng! Jadi mahal dah. Biaya makan 45000 pakai nasi + ayam gulai, es teh, dan air mineral botol.
16:50 Tugumulyo. Kejar-kejaran bareng ALS 16. Videonya ada di Youtube (https://www.youtube.com/watch?v=q6enZAMSx3E).
17:54 Masuk provinsi Lampung.
19:50 Polres Tulang Bawang.
20:20 Menggala.
20:51 Bersilangan dengan SAN Scania K360 SR-2, Solo-Pekanbaru kayanya.
21:39 Melewati RM Siang Malam, Bandar Jaya.
22:39 Bandara Radin Inten.
23:08 Benhenti sebentar di seberang loket Kalibalok buat laporan.
23:39 Bersilangan dengan NPM Golden Dragon sekaligus disalip PK RG. Memang jawara tuh RG. Spesies terbaik HYNO.
00:28 – 01:25 RM Siang Malam, Kalianda. Ada Damri 5315 Ultima, LE 123 (P.309 Euroliner 1626), LE 232 (P.321), dan LE 170 (P.324). Di sini saya cuma solat dan makan pop mie aja. Lama aja singgah di sini sampe ketemu LE 123. Eh tapi LE 121 siapa dan di mana yah?
01:52 Masuk Pelabuhan Bakauheni. Pas mau masuk kapal nanti berebut sama Kramat Djati RG, Arya Prima kuler, dan 2 unit PK Evonext. Yang dapet masuk cuma PK dan KD beserta ‘stut jack’ dan ‘losbak’. Padahal yang paling ngotot masuk si Arya Prima sampai-sampai ‘panas’ sama LE 151. Spion LE 151 sampe geser karena Arya Prima dipukul mundur petugas, itu spion geser juga karena LE 151 gak mau mundur. Akhirnya semua harus tunggu kapal selanjutnya bersandar dan bongkar muat. LE 123 aja sampe ikut anti.
02:51 Masuk lambung KM Windu Karsa. LE 151 masuk di urutan ketiga dan parkir paling depan biar keluar duluan. Di kapal ada LE 123, PK Evo, Sinar Dempo 1526 Jetbus, Arya Prima, dan KD 1521 Jetbus MP.
03:16 Mulai berlayar. Di kapal saya masuk kelas Bisnis AC, tapi engga ditarik karcis. Entah gratis atau emang sayanya aja yang nyelonong. Tipe kursinya ada yang 2, 3, dan 4 kursi jadi satu dan handrestnya bisa diangkat. Saya beserta beberapa penumpang lain bisa kuasai kursi untuk rebahan. Lumayan lah.
05:39 Keluar kapal duluan, pelabuhan Merak. Keluar pelabuhan langsung ke agen Lorena Merak, eh tutup. Pas di Merak dan tol keribetan cari minimarket untuk isi e-Toll sampai disalip LE 123 pas lagi berhenti mau isi e-Toll di Merak.
06:55 GT Cikupa.
07:11 Finish Rest Area KM 13, Karang Tengah, Tangerang.

Kok gak jadi ke Bogor? Awalnya kru bilang kalo LE 151 akan bablas ke Bandung karena ada penumpang ke Bandung dari Jambi dan saya doang yang ke Bogor, jadi saya putuskan turun Tangerang aja deh biar kru gak harus ke Bogor. Eh ternyata gak jadi tuh penumpang ke Bandung, malah ke Malang. Eeealahhh, salah info krunya, tau gitu gasss Bogor juga. Tapi tetep sih saya turun Tangerang karena beberapa alasan, seperti sudah ‘laporan’, baterai HP dan Powerbank yang mulai kritis karena video terus, gejolak ‘di perut’, dan udah siang juga. Ntar ribet Jum’atannya.


DETAIL BUS

Bus: Lorena (PT Eka Sari Lorena Transport Tbk)
Kode bus: P 330
Kode jurusan: LE 151 (Pekanbaru – Jambi – Palembang – Jakarta – Bogor)
Tarif: 433.500 (setelah diskon 15% atau harga normal 510.000)
Nomer kursi: 1B
Jumlah kursi: 32
Merk kursi: Aldilla
Sasis: Mercedes Benz OH 1526 NG
Bodi: Jetbus2 HD (karoseri Adi Putro)
Fasilitas: AC, TV, audio, toilet, smoking area, rec.seat, bantal, selimut, colokan listrik
Waktu tempuh: 40 jam dan 4 menit.


PENILAIAN

+ Kru ramah.
+ Dapet armada incaran.

- Leg room hot seat sempit.
- Waktu tempuh lebih lama daripada TGR-PKU. Ya iyalah hehehe, udah pasti itu kalo sebaliknya.


Overall memuaskan bisa dapet armada incaran, kru ramah, dan dapat bahan untuk video trip report. Walaupun engga masuk tol Palembang-Indralaya. Daaann, sepertinya ini pertama dan terakhir naik LE 151 dan terakhir naik Lorena Sumateraan. Karena selanjutnya udah gak ada kesempatan lagi. Mudah-mudahan masih tetep bisa touring naik bus lagi. 

Rabu, 25 Oktober 2017

Pekanbaru - Medan PP: Raja Medan-Riau vs Raja dari Medan

Tolong hentikan fokus anda pada artikel ini sementara :)
Bagi yang ingin mendapatkan diskon dari redBus silakan masukkan kode refferal redb527qj atau ke http://r.redbus.com/redb527qj-1q6 untuk mendapatkan diskon 80.000 saat mendownload di Android apps mendaftar di redBus. Sekian, Terima Kasih.


PEKABARU – MEDAN


Cerita perjalanan / touring kali ini rutenya sama seperti 2 dan atau 3 touring sebelum-sebelumnya, you know lah ke mana. Rute Pekanbaru – Medan – Banda Aceh PP menjadi rute touring kali ini. Agak bosen juga sih rutenya itu-itu lagi, pengen juga ke Takengon, Meulaboh, atau Toba. Tapiii yaaaa….. namanya juga penggemar bus bagus hahahahah. Dan touring ini kayanya akan jadi yang terakhir di rute ini, kecuali kalo ada niatan ke Takengon, Meulaboh, atau Toba.

Mengenai armadanya, sudah pasti saya sangat bingung buat tentuin. Untuk etape 1 (PKU-MDN) rencananya naik Medan Jaya Scania karena masih penasaran sama yang satu itu atau Putra Pelangi 1626 dari Padang karena keberangkatan paling malam (jadwal jam 20:00). Akan tetapi, beberapa hari sebelum berangkat, si MJ Scania gak keliatan, bahkan yang Jetbus pun gak ada. Kepikiran juga buat naik RAPI, eh tapi kan buat etape terakhir. Rencana fix  saya untuk etape 1 adalah Medan Jaya Scania, kalau gak jalan ganti ke Halmahera SE 2-1 Scania yang plat 7078, kalau bukan 7078 yang jalan yaaa naik Makmur 2542 aja yang jam 20:00. Intinya gak pesan tiket dulu, go show aja.

Jumat, 20 Oktober 2017

Menuju terminal BRPS naik Trans Metro Pekanbaru koridor 06 dari halte Tabek Gadang seharga Rp 4000. Tadinya mau naik dari halte Suka Karya, eh koridor 03 gak lewat-lewat, jadinya jalan aja 5 menit ke Tabek Gadang daripada ketinggalan MJ Scania.

Sampai di terminal BRPS ternyata tetap gak ada si MJ Scania, gagal deh. Tunggu Halma Scania aja deh, walau saya tau jadwal malam ini bukan di 7078, tapi ya kali aja di perpal dulu. Benar aja, bukan Halmahera 7078 yang dateng. Fix, langsung ke loket MH Group beli tiket jam 20:00. Alhamdulillah rezeki anak soleh masih ada hot seat di seat CC atau kursi terdepan sebelah kiri. Lumayan, 230.000 dapat tronton, selonjor, dan dapat snack walau snacknya cuma roti seribuan dan air mineral gelas. Kenapa saya pilih yang jam 8? Karena jadwalnya paling malam dan firasat saya bakal ngejar bus yang ada di depan / jalan duluan.

19:31 Makmur Jetliner 2542 berplat BK 7064 UD masuk peron.
19:39 Halmahera SE 2-1 Scania K360 jalan. Kira-kira bakal dikejar gak yah?
20:09 Makmur 2542 memulai perjalanan menuju Medan. Tidak lupa snack dibagikan dan sepanjang jalan tetap menyisir penumpang untuk menambah penghasilan kru.
Selonjorr
21:15 Minas. Di Minas sempat ketemu RAPI 1526 SR-1 napin Zurich (kayanya), dan terus jalan bareng dan salip-menyalip sampai Ujung Tanjung (kalo gak salah). Lincah banget tuh 1526. Menggila.
22:03 Melewati RM Setia Abadi, Kandis. Kirain mampir.
23:20 Tersendat kemacetan di tugu 2.000.000 barel Chevron yang entah karena apa. Di sini ketemu Medan Jaya warna biru, sayangnya bukan Scania SHD.
23:46 Loket Duri.
00:09 Overtake Halmahera SE 2-1 bareng RAPI Zurich, 10 menit sebelum Simpang Bukit Timah. Nah kan, kecentang. Untung kaga jadi naik tuh Halmahera.
00:33 Tanpa perlawanan, Sempati Star 7757 Patas VIP K360 Comfortshift disalip Makmur 7064 dan RAPI Zurich di Ujung Tanjung. Sempati Star yang jalan jam 7 aja di salip, mantap juga nih Makmur tronton yang jam 8. Tinggal Makmur tronton yang jalan jam 7 dan Putra Pelangi ‘Baho Do Au’ aja yang belum nampak.
01:15 Overtake PHM ‘Inang Nabasa’. Anehnya ini bus asal Sumut, tapi platnya BL (Aceh). Eks Putra Pelangi / Pelangi kali yah. Bodinya pun Travego.
01:48 Berhenti 4 menitan di RM Sherli, Bagan Batu bareng Makmur tronton 7067 dan Makmur New Skyliner. Bus saya jalan duluan, tapi gak lama abis itu disalip Makmur tronton 7067 karena bus saya menepi buat jajan hehehe.
02:26 Cikampak. Sekaligus salip Makmur 7067.
02:47 Berhenti di SPBU samping Royal Permata Hotal, Kota Pinang untuk pergantian pengemudi. Sembari berhenti, disalip sama RAPI Zurich dan kres dengan Makmur 2542 dan Putra Pelangi 2542. Perpal si PPP 7611?
04:48 Aek Kanopan.
05:24 – 05:57 RM Gunung Sari, Asahan. Istirahat bareng Makmur ekonomi toilet bodi Discovery dan Celcius, Halmahera 1526 AC toilet, Makmur 1836 SR-1, Halmahera SE dan Makmur 2542. Eh si Halma SE udah sampe toh, dan dua bus terakhir itu jalan duluan.
06:13 Kisaran.
08:09 Simpang Medan, Tebing Tinggi.
08:59 GT Perbaungan. Yesss akhirnya menikmati juga tol di Sumatera. Tol ini masih cukup kinyis-kinyis alias masih cukup baru diresmikan.
09:14 Exit GT Kuala Namu. Jelang simpang di Tanjung Morawa malah kejebak macet karena lampu lalu lintas yang mati, hadeeeehhh.
09:49 Polda Sumatera Utara.
10:02 Finish di seberang loket RAPI, jalan Sisingamangaraja. Busnya gak masuk loket di SM Raja, lah loketnya aja gak buka. Keberangkatan MH Group pindah tempat.
Eh jam 11 lewat ketemu sama Sempati Star. Kesiangan nih yeee. Tapi masih gak ketemu juga sama Baho Do Au, entah disalip atau emang gak disalip. Sementara itu, si Makmur tronton 7067 sudah sampai duluan, kres sama dia ke arah Morawa. Mau ngapain kali?
Overall. Rekomen lah naik Makmur 2542 yang jam 20:00


DETAIL BUS

Bus: Makmur (PT Pratama Makmur Jaya)
Nomer Plat Bus: BK 7064 UD
Kelas: Royal Class seat 2-2 / Tronton 2542 / Executive
Jurusan: Pekanbaru - Medan
Tarif: 230.000
Nomer Kursi: CC / CC 2 (1B)
Jumlah Kursi: 34 + 2 (di smoking area)
Merk Kursi: Aldilla
Sasis: Mercedes Benz OC 500 RF 2542
Bodi: Jetliner (karoseri Rahayu Santosa)
Fasilitas: AC, audio, toilet, rec.seat, leg rest, selimut, bantal, snack, sekat depan dan belakang
Waktu Tempuh: 13 jam dan 53 menit


PENILAIAN

+ Cepat a.k.a banter. Bus yang jalan duluan aja disalip. Walau disalip balik juga sam RAPI hahahahaha.
+ Leg room sebelah kiri dan sebelum pintu tengah selonjoooorrr.
+ Masuk tol Tebing Tinggi – Kuala Namu untuk pertama kalinya buat saya. Keren.

- Kursi Aldilla sudah tidak cocok buat saya. Badan dan kepala saya pegal dan sakit.
- Ada stiker pekat (tidak transparan) di atas topi. Jadi terasa seperti SHD nya Adi Putro.
- Tercium bau asap rokok di kabin penumpang. Entah asapnya dari bagian depan atau bagian belakang.

Silakan tonton versi video trip report di Youtube. 

Baca juga catatan perjalan etape 2 dan 3 (Medan - Banda Aceh PP).
Klik Battle of Scania K410: Sempati Star SDD vs Sanura SHD



MEDAN – PEKANBARU


Setelah tiba dari Pekanbaru, saya langsung ke loket RAPI di jalan Sisingamangaraja. Di etape terakhir ini awalnya saya pengen naik RAPI yang kelas Royal Exe atau Super Exe dengan tujuan akhir Jambi jam 15:30 berdasarkan info di bosbis. Eh kata petugas loketnya yang Royal Exe ke Pekanbaru cuma jalan jam 18:30, lah gak keburu masuk kuliah. Setelah pikir panjang akhirnya pergi aja dari loket RAPI dan beli tiket go show. Alamat gagal naik RAPI dan Legacy series untuk pertama kalinya nih. Saya berharap sih bisa ngejar Putra Pelangi ke Padang yang jalan jam 9 pagi.

Senin, 23 Oktober 2017

Setelah tiba dari Aceh jam 9 lewat, yang artinya Putra Pelangi ke Padang udah jalan. Akhirnya saya putuskan untuk istirahat sebentar sambil berpikir di Masjid seberang loket Sempati Star. Karena gak memungkinkan untuk naik bus yang bagus yang jalan malam, akhirnya naik yang siang aja. Pilihannya ya RAPI jam 13:00 atau Medan Jaya ke Jakarta yang jamnya kurang lebih sama.

Setelah tiba di jalan Sisingamangaraja, belum ada bus di loket Medan Jaya. Mau masuk dan nanya armada apa yang jalan pun malas. Saya sih ngincer yang Golden Dragon, kali aja gitu. Di seberangnya ada NPM Euroliner yang siap jalan. Agak malas sih naik NPM, kalo yang jalan O500R 1836 atau Golden Dragon boleh lah, langsung beli tiket. Akhirnya maju ke loket RAPI. Udah stand by RAPI napin Hanam kelas ekonomi 1526 Discovery ala Maxibus, di belakangnya ada O500R 1836 dan 1526 Ulysses. Tanya ke driver yang lagi di busnya berangkat jam berapa, ternyata jam 1, pas lah. Langsung beli tiket naik Ulysses. Eh kebagian seat agak kebelakang.


11:58 Disco Hanam jalan.
13:06 RAPI Ulysses diberangkatkan menuju Jambi. Cukup ramai juga bus, ada kali 70% kursi terisi.
Mepet alias sempit
13:46 Terminal Lubuk Pakam.
14:17 Pasar Bengkel.
15:15 Tebing Tinggi. Sepanjang jalan banyak berhenti buat naikin penumpang dan paket. Mantapnya 1526 NG ini, gak ada bunyi kriyet-kriyet, eh tapi kriyet-kriyet muncul pad udah masuk Riau.
17:40 Melewati kantor Bupati Asahan.
17:48 – 18:17 RM Mega Sari. Ke toilet dulu udah kebelet abis itu baru makan. Saya makan pake nasi (tambah) dan ayam bakar dengan sambal kecap. Ayamnya gila! Gede banget! Biaya makan 28.000, standar lah. Ayamnya enak, sambal kecap mantap, tapi nasi agak keras.

21:25 Rantau Prapat.
23:20 Bagan Batu. Eh ternyata dia gak masuk RM Sherli. Alamat tahan lapar nih.
01:58 Melewati loket RAPI di Duri.
02:55 Kandis. Eh dia gak masuk rumah makan di Kandis. Makin laper aja nih. Walau Pekanbaru udah deket, tapi mana ada rumah makan buka sebelum Shubuh kaya gini.
04:28 Akhirnya tiba di loket RAPI jalan SM Amin, Pekanbaru. Saya turun dan duduk sejenak di loket sambil cari ojek online di aplikasi, dan pada jauh semua. Akhirnya saya putuskan untuk nebeng Ulysses sampai pertigaan Tabek Gadang.
04:50 Tiba di pertigaan Tabek Gadang. Terima Kasih untuk para kru.
ULYSSES

DETAIL BUS

Bus: RAPI (PT Raja Perdana Inti)
Nomer Plat Bus: BK 7304 UA “Ulysses”
Kelas: AC Toilet
Jurusan: Medan – Pekanbaru – Jambi
Tarif: 195.000
Nomer Kursi: 26 atau 7B
Jumlah Kursi: 36 + 4 (di smoking area)
Merk Kursi: Versa (kalau tidak salah)
Sasis: Mercedes Benz OH 1526 NG
Bodi: All New Legacy SR-1 (karoseri Laksana)
Fasilitas: AC, TV, audio, toilet, rec.seat, foot rest, selimut, bantal sekat depan dan belakang, seat belt, colokan listrik di hampir setiap baris di dinding
Waktu Tempuh: 15 jam dan 22 menit


PENILAIAN

+ Cukup mosak-masik banter
+ Masuk Pekanbaru gak kepagian

- AC dingin banget. Padahal penumpang ada 40 lebih.
- Kursinya keras, gak nyaman.
- Leg room sempit.
- Kru menyalakan lagu di kabin pada malam hari dengan suara yang cukup mengganggu tidur.
- Istirahat cuma sekali.

Battle of SCANIA K410: Sempati Star SDD vs Sanura SHD

Tolong hentikan fokus anda pada artikel ini sementara :)
Bagi yang ingin mendapatkan diskon dari redBus silakan masukkan kode refferal redb527qj atau ke http://r.redbus.com/redb527qj-1q6 untuk mendapatkan diskon 80.000 saat mendownload di Android apps mendaftar di redBus. Sekian, Terima Kasih.


Baca juga catatan perjalan etape 1 dan 4 (Pekanbaru - Medan PP).
Klik Pekanbaru - Medan PP: Raja Medan-Riau vs Raja dari Medan


MEDAN – BANDA ACEH


Di etape ke-2 (Medan – Banda Aceh) ini saya harus naik Sempati Star Double Decker di dek atas. Alasannya? Sudah 2x ke Aceh, tapi belum sempat icip-icip si DD dan pengen aja nikmati pemandangan pagi di Aceh dari dek atas. Mengenai tiket, saya pesan lewat telepon. Tadinya saya mau berangkat ke Aceh hari Jumat (start PKU hari Kamis), eh tapi kata petugas tiket SS, semua armada DD penuh bawa rombongan. Kurang ajar! Siapa sih yang sewa? Tajir amat kayanya. Akhirnya saya undur satu hari dengan armada DD Panoramic.

Sabtu, 21 Oktober 2017

Setelah tiba dari Pekanbaru dan istirahat beberapa jam, saya melanjutkan perjalanan ke pool / loket Sempati Star di Pondok Kelapa naik angkot 64, banter dan mosak-masik lah angkotnya hahahaha. Sampai di loket, saya tebus tiket dan busnya berangkat sekitar jam 20:30, gak bisa dipastikan katanya. Lah geblek?!?! 
Malam harinya, saya lapor / cek in ke loket dan dapet nomer plat 7898. Lah DD Panoramic mah 7911 sama 7922, kalo 7898 mah Scania yang udah stand by di loket. Kata petugas loketnya si DD Panoramic gak jalan. Bedebah!!! Pesen apa, dapet apa!!! Jadi gak semangat lah, touringnya jadi loyo. Sebenernya, rencana awal saya emang naik DD Scania sih, tapi berubah ke Panoramic karena yaaa keren aja gitu. Ya udah lah, emang gak keliatan juga sih DD Mercy 2542 dari tadi. Untungnya juga, DD Scania ini gak ada stiket Super VIP yang halangin pandangan.

Selonjorrr

20:17
Non Stop K410 Panoramic jalan. Buru-buru amat sih. Ada masalah di sini, AVOD saya gak nyala! Duh bener-bener dah! Sue amat!
20:57 Patas VIP K410 Panoramic jalan.
21:03 Akhirnya, setelah satu jam lebih duduk di dalam bus, Double Decker K410 7898 jalan. Tapi ngetem dulu di seberang. Kan geblek! Kalo mau cek penumpang mah di loket aja. Kalo di seberang gini kan bikin macet jalan. Masalah datang lagi, GAK DIBAGIIN SNACK!!! Sialan! Udah tiket paling mahal! AVOD mati! Gak dapat snack lagi! Sial amat yah.
21:52 Binjai.
22:31 Tugu Stabat, Langkat.
22:56 Tanjung Pura.
00:02 Perbatasan Sumatera Utara – Aceh. Di sini ada operasi rutin dari kepolisian, si DD sama Kurnia 2542 dan Sanura K410 mah melenggang aja.
00:26 Kuala Simpang.
01:45 Peureulak.
05:13 Peudada sekaligus disalip Sanura K410. Cukup lama juga terlelap. Maklum lah, badan capek di tambah kursi yang nyaman.
05:35 – 06:00 Solat Shubuh di Pandrah, Bireuen bareng Kurnia 2542, Sempati Star Patas VIP K410 Panoramic, dan Sempati Star SHD K360.
07:15 Masuk terminal Sigli.
08:01 Melewati Bumi Perkemahan, Seulawah. Di Seulawah, terjadi masalah dengan Scania K410. Di K410 gak bisa di bawa dengan kencang entah kenapa. Jalannya pelan banget, agak kencang kalo turunan doang. Kalo diadu sama MB 1521 juga menang tuh MB 1521. Saya sih santai aja, semakin siang sampe Banda Aceh, semakin baik.
09:58 Akhirnya tiba di terminal Batoh, Banda Aceh. REKOR TERLAMA di rute ini, tapi bagus lah, jadi waktu singgah di Banda Aceh gak kelamaan.


DETAIL BUS

Bus: Sempati Star (PT Bintang Sempati Star)
Nomer Plat Bus: BL 7898 AA
Kelas: Double Decker dek atas / Super VIP
Jurusan: Medan – Banda Aceh
Tarif: 250.000
Nomer Kursi: 1B
Jumlah Kursi: 36 (dek atas) + 4 (dek bawah) dan 2 kasur (sleeper di dek bawah)
Merk Kursi: Aldilla
Sasis: Scania K 410 IB Opticruise
Bodi: Jetbus2+ SDD (karoseri Adi Putro)
Fasilitas: AC, audio, toilet, rec.seat, leg rest, selimut, bantal, WiFi, AVOD, colokan listrik di bagasi
Waktu Tempuh: 12 jam dan 55 menit


PENILAIAN

+ Kursi Aldilla yang dipakai SS DD nyaman
+ Sama seperti Makmur tronton. Leg room sebelah kiri sebelum tangga lebih lega.
+ Hot seat super selonjooorrrr.

- Gak dapat Snack.
- AVOD mati.
- Harga tiket paling mahal untuk seat 2-2 di rutenya.



BANDA ACEH – MEDAN


Setelah tiba dari Medan, saya langsung menuju loket Sanura untuk tebus tiket. Eh tapi ternyata nama saya gak ada di daftar penumpang hari ini untuk armada K410. Padahal saya udah pesan lewat telepon untuk kursi nomer 5. Tapi akhirnya dapet juga seat nomer 1 hahahhahaha. Rezeki pagi anak soleh. Pesen kursi nomer 5, eh gak terdaftar, eh malah dapet hot seat. Saya sih sebenernya gak incer hot seat karena pengen istirahat dan topinya SHD yang mengganggu pandangan. Tapi nikmati aja. Ada satu lagi rezeki pagi anak soleh. Pas proses pembelian, si petugas tanya sama saya berapa harga yang biasa dikasih. Wah, kaya PMTOH kemaren nih. Saya aja baru kali ini naik Sanura, malah ditanya gitu. Saya jawab aja kaya biasanya aja (maksudnya harga biasa untuk armada ini). Eh malah ditulis 180.000 hahahaha kaya yang Patas biasa tarifnya. Yaudah, gak udah interupsi lagi. Mayan hemat gocap hahahaha. Saya sih udah tau kalo Sanura yang K410 Top Class ini tarifnya 230.000. Saya juga dapet info di Facebook kalo Sanura dari Banda Aceh tarifnya bisa nego. TERIMA KASIH YA ALLAH DAN TERIMA KASIH KEPADA PETUGAS LOKET SANURA TERMINAL BATOH, SEMOGA REZEKINYA LANCAR DAN ARMADANYA PENUH TERUS.
Abis dari terminal saya menuju Masjid Raya Baiturrahman, rencana sih naik Trans Koetaradja, eh tapi gak lewat-lewat. Akhirnya naik ojek online aja, pas udah pesen malah lewat tuh Trans Koetaradja. Asem bener dah!

Malam harinya saya tiba di terminal Batoh atau kurang dari 30 menit sebelum jam keberangkatan bus saya. Kalo 2x touring kemaren sih udah di Batoh pas sore masih terang, tapi untuk kali ini pengen aja menikmati kota dan Masjid Raya di malam hari. Lagipula udah gak nafsu lagi foto-foto bis. Tiba di loket langsung lunasin tiket karena tadi pagi uang saya gak cukup untuk lunasin tiket. Udah diskon gocap masih gak cukup juga duitnya hahahahah.

Malam ini busnya gak sebanyak pas pertama kali ke Aceh. Apalagi kali ini gak ada penampakan Royal dan New Pelangi, PMTOH pun cuma jalan 1 unit. Dan mayoritas juga pada jalan sebelum jam 21:00.
Selonjorr
21:11 Memulai perjalanan balik ke Medan. Eh dikasih Le Minerale loh. Mayan lah walau gak ada snack, daripada kaya bus sebelumnya yang pelit ntuh.
21:38 Indrapuri.
23:30 Sigli. Driver pertama mengemudi dengan cukup konstan di angka 80-100, kadang di atas 100-115. Alus dan cocok buat tidur lah. Drivernya masih muda loh, keliatan umurnya di kepala 2.
23:45 Beureuneun.
00:42 Pidie Jaya. Sepanjang jalan dari Sigli sampe entah di mana tau, selalu sama PMTOH. Sesekali ketemu Kurnia 1836 Skyliner, Harapan Indah 1836, dan Sempati Star.
00:47 Bireuen.
03:04 Lhoksukon.
04:05 Idi Rayeuk. Penumpang di sebelah saya turun. Eh malah ada yang nyosor duduk di sebelah saya. Huh!
05:48 – 06:10 Solat Shubuh di Masjid Jami Thursina, Kebun Tengan, Aceh Tamiang bareng Harapan Indah 2542.
06:24 Perbatasan Aceh – Sumut. Bus dipacu dengan cukup cepat, “jam’e mepet boss” nih kayanya.
07:37 Tanjung Pura.
08:07 Tugu Stabat, Langkat.
08:21 Binjai. Lalu lintas Binjai yang ramai pun tetap dipacu kencang oleh driver yang cukup muda. Driver dua ini pas pergantian malam tadi gila juga yah, baru bangun tidur dan langsung bikin jarum speedometer mentok aja.
09:11 Tiba di loket Sanura jalan Gagak Hitam / Ring Road. Pas 12 jam perjalanan.


DETAIL BUS

Bus: Sanura (PT Sanura Tiga Dara)
Nomer Plat Bus: BL 7367 AA
Kelas: Top Class / Patas VIP
Jurusan: Banda Aceh - Medan
Tarif: 180.000 (aslinya 230.000)
Nomer Kursi: 1 atau 1A
Jumlah Kursi: 34 + 2 (di smoking area)
Merk Kursi: Rimba Kencana
Sasis: Scania K 410 IB Opticruise
Bodi: Jetbus2+ SHD (karoseri Adi Putro)
Fasilitas: AC, TV, audio, toilet, rec.seat, leg rest, selimut, bantal, air mineral 600ml, WiFi, sekat depan dan belakang, colokan listrik di kursi dan bagasi
Waktu Tempuh: 12 jam


PENILAIAN

+ Kursi nyaman dan selonjor
+ Selimut (bed cover) besar, tebal, wangi, dan hangat.
+ Tiket diskon gocap hehehe.


- Hot seat gak ada colokan listrik.