Senin, 08 Maret 2021

Gunung Harta Rasa Asli dari Dewata

Assalamualaikum Wr. Wb. Selamat datang kembali di blog saya.

 

Cerita kali ini merupakan lanjutan dari cerita perjalanan sebelumnya bersama Setiawan menuju Denpasar. Saya tiba di Denpasar atau turun bus beberapa saat sebelum Shubuh. Waktu sudah mendekati Shubuh, jadi saya pilih untuk turun dekat Masjid terdekat yang dilewati bus dan langsung menuju Masjid. Sampai di Masjid, saya sempatkan untuk bersih-bersih badan sebelum menunaikan kewajiban. Ternyata suasana pagi gelap saat itu tidak terlalu sepi, mungkin ini karena Masjid yang cukup besar dan posisinya di daerah yang ramai.

Selesai menunaikan kewajiban, saya istirahat sebentar di halaman Masjid sekalian liat lalu-lalang orang-orang yang memulai aktivitas di pagi hari. Jam keberangkatan saya masih sekitar 9 jam lagi, ini lah waktu-waktu yang saya tidak sukai karena terlalu banyak waktu menunggu dan saya tidak pengen untuk keliling kota apalagi sampe ke pantai Kuta atau daerah mainstream lainnya. Saya sempatkan untuk WiFi-an di kantor/Plasa Telkom untuk internetan bebas dan download-download untuk stok selama perjalanan nanti. Ternyata WiFi-nya lemot, harusnya sih cepet ya kalo di tempat kaya gini.

Loncat aja ya ke pra-keberangkatan. Sekitar jam 1 siang (kalo gak salah) saya tiba di kantor atau pool Gunung Harta di jalan HOS Cokroaminoto. Masuk ke dalam kantor langsung laporan/check in dan karena saya beli tiket di Traveloka saya gak dapat tiket fisik. Good lah, hemat biaya. Yang kaya begini nih yang harus ditiru PO-PO lain. Saya sih gak pikirin soal koleksi tiket, toh sekarang jamannya paperless. Oh iya, tiket saya beli di Traveloka seharga 140.000 saja. Aslinya harga di Traveloka 240.000 (saat itu) dan saya punya voucher 100.000 (min.pembelian 200.000) hasil beli di Shopee hahahaha. Lumayan kan. Touring online bisa lebih hemat. Tapiii yaa gituuu, pilihan kursi cuma di bagian tengah. Gak apa-apa lah, yang penting hemat.

Sembari menunggu jam keberangkatan yang ternyata jam 15:30, bukan 14:30 seperti di tiket Traveloka. Kayanya 14:30 ini WIB deh bukan WITA. Sembari nunggu berangkat, saya istirahat juga sekalian ke Indomaret untuk beli minuman dingin karena hari sangat panas dan beli bakso/bakwan Malang, ada penjual gerobak di pintu masuk pool.

 

Selasa, 3 Maret 2020

15:16 Bus yang akan saya naiki, GH Tronton 001 a.k.a. Quality Angel masuk pool.

15:21 Masuk GH O500R 1836 “Marquez tujuan Tulungagung. Wiihh… Tulungagung-Malang dapet 1836.

Masuk ke dalam bus, ternyata kabin untuk kursi sebelah kiri untuk tronton GH ini lebih maju dari bus-bus atau PO lainnya, sepertinya untuk memaksimalkan ruang kaki penumpang. Ada dispenser juga kalo ga salah. Kursi saya baris ketiga di kaca kanan. Sepertinya kursinya tidak dibersihkan, soalnya terlihat jelas kilau-kilau minyak di bagian kepala di kursi-kursi. Leg room, cukup lah soalnya bisa miring juga kaki. Kursi empuk ala Rimba Kencana. Juara emang. Oh iya, kursi RK ini cocok untuk posisi duduk yang rebah ya, kalo badan agak tegak kurang cocok karena badan bisa pegel. Jadi, kalo kalian dapet kursi RK, lebih baik badan dipasang mode rebah relax ya.

15:41 Angkat tuas hand brake dan injak pedal gas dari kantor/pool Cokro. Penumpang dari sini belum penuh ya, kira-kira gak sampe separuh lah ya. Berangkat telat 11 menit dari jadwal ya.


16:08
Masuk terminal Mengwi, Badung.

Cukup ramai bus-bus menuju Jawa Timur di sini. Di sebelah kiri posisi parker bus saya ada kumpulan De Oranje alias Setiawan dan di peron ada GH, Wisata Komodo, M Trans, dll. Berhubung cukup lama di sini, saya turun bus dan foto-foto dikit.



16:38
Start terminal Mengwi mendahului GH 1836 Tulungagung dan GHTS Scania K360 JB3+ Facelift tujuan Malang tok. Unik memang ya, GHTS cuma ada trayek Malang tok aja dan mereka gak beda kantor atau pool.

Sepanjang jalan menuju Gilimanuk, terlihat bus-bus seperti Pahala Kencana mengarah ke Denpasar. Kayanya ini bus-bus yang berlawanan arah ini dari Jakarta deh. Keren ya sekarang. Sejak ada Tol Trans Jawa, bus-bus Jakarta-Denpasar bisa masuk Denpasar masih sore. Tahun 2017 lalu saya masih sampe di Mengwi sekitar jam 1 pagi. Sepanjang jalan juga kondisi ramai lancer dengan suasana khas jalan raya antar kota antar propinsi di Bali,

16:47 – 16:59 Kantor Gunung Harta, Kediri, Tabanan. Lumayan ada beberapa penumpang naik di home base nya GH. Di sini kalo ga salah dibagikan snack juga. Kemasan snacknya sederhana tapi isinya cukup mengganjal perut. Mantap ini. Isinya ada roti, bolu, kacang telor, air mineral 330ml.


18:12
Masuk Kabupaten Jembrana.

Selepas kantor GH di Kediri, jalanan di dominasi hijau-hijauan dengan sesekali pemandangan laut di sisi kiri bus. Kondisi luar juga hujan ringan. Asli ini syahdu sumpah. Kombinasi situasi luar yang sejuk, kursi yang nyaman, dan ditambah dengan cara mengemudi dari pengemudi Tronton 001 ini bikin suasana syahdu. Terbaiklah. Untung juga lewat sini masih terang.

19:11 Terminal Negara.

19:51 – 19:57 Isi Solar di SPBU Gilimanuk.

20:03 Masuk Pelabuhan Gilimanuk. Oh iya lupa, saat masuk Bali kemaren pas naik Setiawan, saya dan penumpang tidak perlu turun untuk periksa KTP, cukup di dalam bus aja.

20:25 Masuk kapal di dermaga 2 bersama GH 1836, GH merah Hino RN tujuan Kediri, dan Pandawa 87 HDD 1626 Matic. Entah kenapa ya, GH ini saya liat dan tengok di medsos selalu naik kapalnya di dermaga yang model begini, bukan dermaga yang punya semacam garbarata gitu lah. Terutama unit-unit SHD-nya.

20:41 Kapal jalan.

Ya seperti biasa ya, penumpang tidak diwajibkan untuk turun dari bus dan mesin bus tetap menyala. Saya manfaatkan untuk mondar-mandir di bus dan charge HP. Oh iya, charg HP ada di louvre AC ya dan USB port yang saya gunakan ternyata tidak fast charging. Saya juga sempatkan untuk naik ke atas untuk menunaikan kewajiban. Dan lucunya ya, saya kan sebelum solat bukan Google Maps dulu buat liat arah kiblat dan ada orang lain yang solat juga dan arahnya berlawanan dengan saya. Jadi saling punggungin gitu. Bisa begitu ya.

20:31 Kapal sandar di pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

20:37 Keluar kapal. Yak, gak sampe 24 jam saya meninggalkan pulau Jawa. Keluar pelabuhan bus langsung jalan cepat ya, kalo gak salah bareng sama GH merah tujuan Kediri kayanya.

21:37 – 22:03 RM Sumber Harta Baru. Ada GH Little Princess di sini. Gokil, ternyata GH Tronton 002 dari Surabaya servis makannya di sini, bukan di Probolinggo. Posisi SHB ini setelah Baluran ya, gak sejauh Puritama juga.

Turun bus langsung ke meja prasmanan. Tempat makannya sederhada tapi efisien, piringnya dari rotan dengan alas kertas nasi. Yang begini bagus sih, jadi gak buang waktu buat cuci piring. Lauk malam itu? Enak, asli, rekomen. Isinya? Nasi hangat, sayur seperti capcay, oseng tempe, dan ayam goreng serta kerupuk dan teh manis. Ini nih gokil, bumbu dan garamnya terasa.

Keluar RM SHB, sempet melek dikit habis itu yaaaa tidur lahhh. Udah kenyang makan enak, ya enaknya tidur. Tarik selimut. Oh iya, selepas RM SHB dapat snack lagi. Mantap GH Bali pelayanannya.

Rabu, 4 Maret 2020

00:58 Masuk Tol Trans Jawa di GT Probolinggo Barat + overtake Setiawan. Saya gak tau kenapa masuknya di GT Pro Barat, bukan di Timur. Masa iya ada penumpang turun di Probolinggo, meskipun mungkin aja sih.

01:40 Exit GT Kejapanan untuk turunin penumpang. Yaa berarti gak semua turun di Surabaya atau Bungurasih.

01:50 Masuk tol lagi. Sepanjang jalan arteri di samping jalan tol ini, jalannya gak bagus alias banyak lubang.

01:57 – 02:05 Isi Solar lagi di Rest Area KM 753

02:12 Exit GT Waru 1 & Ramp. Titik tujuan akhir saya sudah dekat. Saatnya persiapan.

02:19 Kres dengan Rosalia Indah SR-2 XHD Scania K360 di Medaeng. Cepat juga yah. Ini XHD ini jalannya ke mana sih? Masih ngacak nih Millenial Bus-nya Rosin.

02:25 Finish terminal Purabaya. Yah, sini lagi. Cepat juga yah waktu tempuhnya. Tapi kenapa yah jam keberangkatan gak dibikin lebih sore?



DETAIL BUS


Bus: Gunung Harta (PT Gunung Harta)

Jurusan: Denpasar – Surabaya

Tarif: 140.000 (aslinya 240.000 via Traveloka)

Nomer kursi: 3D

Jumlah kursi: 36

Merk kursi: Rimba Kencana

Sasis: Mercedes Benz OC500RF 2542 Ecolife

Bodi: Jetbus 3 SHD (karoseri Adi Putro)

Fasilitas: AC, TV, audio, toilet, reclining seat, leg rest, bantal selimut, snack, servis makan, smoking area, dispenser, USB port charging.

Waktu tempuh: 11 jam dan 44 menit

 

 

PENILAIAN

 

+ Kursi nyaman dan leg room cukup

+ Dapat snack 2x

- USB port yang saya pakai belum fast charging

 

Turun dari bus, seingat saya ke WC dulu. Lalu, habis itu menuju shelter tujuan Malang. Yang tersedia saat itu hanya Restu Patas via Tol. Ya udah lah, lagi dan lagi depan belakang sama aja Restu bodi Jetbus. Naik aja lah

 

02:51 Masuk Restu Patas bodi Jetbus HD. Pake Hino RK non-Air Suspension kalo ga salah. Interior biasa banget. Terkesan tua dan kurang terawat karena warna beludru di jok berwarna hijau sudah memudar. Leg room juga biasa aja

02:52 Keluar shelter

02:55 Keluar terminal Purabaya.

03:08 GT Sidoarjo

Sepanjang jalan bus dipacu dengan kecepatan yang biasa aja untuk Hino RK. Kayanya sih kecepatan sekitar 100 kpj konstan. Saya juga kebanyakan melek, lupa tidur ayam apa engga. Soalnya waktu tempuh cepet sih, sekitar 1 jam aja sejak ada tol dari Surabaya ke Malang.

03:19 GT Kejapanan 1

04:01 GT Singosari

04:08 Finish depan terminal Arjosari Malang. Ya, sampai lagi kita di sini.

 

Sampai di sini dulu ceritanya yes. Cerita selanjutnya nanti ya. Simak terus. Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar